Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah merupakan representasi dari kepemimpinan pendidikan yang terintegrasi. Mengingat pentingnya hal ini maka tiga orang dosen FKIP UM Metro menjadi narasumber pada kegiatan lokakarya kepemimpinan Kepala Sekolah di Kalianda yaitu Dr. Satrio Wibowo, M.A. (Dosen Bimbingan dan Konseling), Kuswono, M.Pd. (Dosen Pendidikan Sejarah) dan Fenny Thresia, M.Pd. (Dosen Pendidikan Bahasa Inggris).

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh kepala sekolah yang tergabung dalam sekolah penggerak dari semua jenjang Pendidikan, TK, SD, SMP dan SMA bertempat di SKB Kalianda, Selasa (23/05/2023).

Kuswono, M.Pd menekankan mengapa perlu adanya model kompetensi kepemimpinan sekolah, yaitu sebagai dasar dari sistem pengelolaan sekolah dan sebagai acuan bagi sejumlah strategi transformasi pendidikan. Ia juga menerangkan model kompetensi kepemimpinan sekolah terdiri dari 4 kategori yaitu pengembangan diri dan orang lain, kepemimpinan pembelajaran, kepemimpinan manajemen sekolah dan kepemimpinan pengembangan sekolah.

Dalam kesempatan yang sama Dr. Satrio Wibowo, M,A. meminta kepala sekolah melakukan refleksi tentang pengalaman membantu guru dalam implementasi pembelajaran yang memerdekakan atau berpihak kepada murid; hal positif dari pengalaman tersebut serta tantangan dan cara mengatasinya. Ia juga memaparkan kompetensi yang menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi.

“Mengenali potensi diri dalam kepemimpinan pendidikan, mengambil inisiatif, menetapkan tujuan, dan merencanakan pengembangan diri sesuai dengan kebutuhan kepemimpinan pendidikan yang dihadapi, melakukan pengembangan diri sesuai dengan yang direncanakan dan melakukan refleksi terhadap hasil pengembangan diri untuk perbaikan,” jelas Satrio.

Sejalan dengan itu Fenny Thresia, M.Pd. memaparkan kompetensi Memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid.

“ Ada beberapa indikator pada kompetensi memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid, yaitu; menyusun program prioritas dalam merancang program yang sesuai dengan visi dan misi sekolah, realistis, dan berorientasi pada murid, mendapatkan sumber daya yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan untuk melaksanakan program sekolah, memberdayakan sumber daya sekolah yang tersedia secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas belajar, menunjukkan praktik baik pelaksanaan program sekolah yang berdampak pada murid, mengarahkan warga sekolah untuk menjalankan program dengan menjelaskan keterkaitan program dengan visi dan misi sekolah, memantau dan memberi umpan balik untuk memotivasi warga sekolah dalam menjalankan program yang berdampak pada murid dan memandu pertemuan secara berkala untuk merefleksikan dan memperbaiki pelaksanaan program sekolah agar lebih berdampak pada murid,” ulas Fenny.