UM Metro – Mahasiswa PPLT-Tematik Universitas Muhammadiyah Metro di desa poncowati berhasil gagas 3 program unggulan seperti senam sehat bersama ibu PKK dan Risma, sosialisasi tanaman obat dan tanaman anti nyamuk, dan sosialisasi Genre yang dirilis pada Jum’at (22/9/17).

Kegiatan yang diawali dengan senam sehat bersama ibu PKK dan risma ini bertujuan agar menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap manfaat menjaga kesehatan tubuh dengan obat-obatan herbal yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan stamina sehingga masyarakat tersebut tidak mudah terserang penyakit dan mampu meningkatkan kelenturan dan kebugaran.

Senam sehat yang diikuti oleh 17 orang ini disambut dengan sikap antusias. “kami sangat senang mengikuti kegiatan pada pagi ini dan mahasiswa PPLT UM Metro sudah aktif dengan lingkungan sekitar,” ujar salah satu warga asli dari desa Poncowati.

Setelah melaksanakan kegiatan senam sehat, menurut mahasiswa bimbingan Widya Sartik, M. Sc. Ini, kegiatan tersebut dilanjut dengan sosialisasi tanaman obat dan tanaman anti nyamuk, yang disampaikan oleh Muhammad Iskandar dan Sonia Eka Saputri.

“Jenis tanaman yang kami sosialisasikan untuk tanaman anti nyamuk yaitu Lavender dan Zordia, dan untuk tanaman obatnya yaitu Gandarosa, Mahkota Dewa, Mangkokan, Sembung, Daun Landep dan Jinten serta tanaman tersebut kami bagikan kepada ibu-ibu PKK yang ikut sosialisasi secara gratis,” ungkap mereka.

“Setelah penyerahan tanaman anti nyamuk dan tanaman obat, kami melakukan penanaman salah satu tanaman, yaitu Lavender. Penanaman dilakukan dengan DPL kami, ibu Widya Sartik, M. Sc. Di depan posko mahasiswa PPLT-TEMATIK SMPN 2 Trimurjo,” tambahnya.

Tidak cukup sampai disitu, mahasiswa PPLT-Tematik bimbingan Kian Amboro, M.Pd. ini kembali melanjutkan kegiatan tersebut dengan sosialisasi GENRE “generasi berencana” dengan mencetuskan tema “REGE MANIA” yaitu Remaja Genre Mencegah Anak Menikah Usia Muda yang dilaksanakan di posko pada malam harinya yang juga melibatkan Risma yang ada di desa Poncowati.

“Dalam materi Genre ini kami memberikan sosialisasi tentang PUP (Penundaan Usia Pernikahan) dan menjelaskan pengertian hingga sampai dampak pernikahan dibawah usia dini atau belum mencapai ideal,” papar mereka.

Penyampaian materi yang dipaparkan oleh Murni Nur Indah Sari dan Yolanda Balqish ini ditujukan kepada kalangan Risma yang ada di desa Poncowati. Menurut mereka terdapat sekitar 29 orang yang berpartisipasi dalam kegaitan tersebut.

“Salah satu Risma yang ada di desa Poncowati pada waktu itu mengungkapkan rasa senangnya dapat terlibat dalam sosialisasi Genre karena dapat menambah wawasan lebih tentang materi yang sudah di sampaikan oleh Murni Nur Indah Sari. Risma sudah faham dan menargetkan menikah diatas umur ideal (20-25 tahun),” pungkasnya. (Al-Bayurie¦Hum)

Tinggalkan Balasan