Jangan Pakai Jam Karet

Lamanopini – Korupsi merupakan bagian dari kebiasaan buruk yang sudah sangat membudaya di Indonesia, tidak hanya  korupsi uang bahkan waktu juga dikorupsi. Istilah ‘Jam Karet’ sudah sangat familiar ditelinga kita bahkan wabah ‘jam karet’ ini nyaris sama dengan Covid 19 karena tidak mengenal batas usia dan strata sosial. Apakah kita juga termasuk kaum Jam Karet?

Amat sering kita jumpai, hampir disegala bentuk acara  baik itu yang dilaksanakan di skala kecil level RT bahkan di skala nasional,  selalu saja waktu yang tertulis diundangan tidak sama dengan kenyataan pelaksaan.  Apabila tertulis di undangan pukul 08.00 maka acara akan dumulai paling cepat pukul 09.00 bahkan apabila mengundang pejabat  besar dapat mundur hampir 2 jam. Jika begini siapa yang dirugikan? Tentu saja orang-orang yang sangat menghargai waktu dengan datang sesuai jadwal akan merasa sangat rugi. Mereka harus membuang waktu percuma hanya untuk menunggu, padahal menunggu itu pekerjaan yang paling membosankan.  Waktu seolah enggan melangkah jika kita berada di posisi menunggu.

Budaya jam karet ini tak lepas dari kebiasaan manusia-manusia yang suka datang terlambat, sehingga menjadi sebab akibat. Ibarat tebak-tebakan lebih dulu mana ayam atu telur begitu pula dengan jam karet ini. Apakah gara-gara jam karet, orang-orang jadi datang terlambat atau malah karena orang-orang suka datang terlambat sehingga ada jam karet. Sungguh dua hal yang memiliki unsur saling berkesinambungan satu sama lain, apa menyebabkan apa. Hal yang fatal adalah jam karet ini cepat menular. Orang yang pernah menjadi korban jam karet maka akan mudah terjangkit wabah jam karet juga.

Apakah Jam Karet ini hanya merugikan kita yang sangat menghargai waktu? Tentu tidak, bahkan si pelaku jam karet juga mengalami kerugian yang seakan tidak disadari oleh mereka. Jika datang terlambat maka ada kemungkinan pemotongan gaji atau punishment yang paling ringan adalah teguran dari atasan. Jika terlambat datang ke bandara atau stasiun maka akan tertinggal pesawat, kereta atau bus yang menyebabkan tiket hangus. Terlebih lagi jika terlambat datang saat janjian sama calon mertua, bisa jadi nama kita langsung di black list dari daftar calon menantu, bahkan jika terlambat isi token listrik maka rumah akan gelap gulita seperti hidup di zaman prasejarah.

Ada beberapa penyebab orang terjangkit penyakit ‘Jam Karet” selain dari bawaan orok adalah:

  1. Begadang

Kebiasaan begadang yang jelas-jelas dilarang “bang Haji” ini merupakan salah satu faktor penyebab jam karet. Kebiasaan tidur larut malam karena mengerjakan tugas estafet yang sudah menumpuk atau hanya rebahan sembari aktif di game online dan selancar di dunia maya merupakan alasan-alasan yang membuat kaum jam karet bangun siang. Logikanya jika kita tidur terlalu larut maka akan susah untuk bangun pagi dan mengumpulkan tenaga. Hal inilah yang membuat datang terlambat ke sekolah, kantor atau acara lainnya.

  1. Mager

Kebiasaan kaum milenial yang satu ini juga sangat berpengaruh pada kepribadian mereka dalam menghargai waktu. Jika kita mengenal lagu bangun tidur kuterus mandi maka saat ini ‘bangun tidur kuterus online” berselancar di dunia maya update berita terbaru di twitter, facebook, sekedar cuci mata di pusat belanja online atau stalking foto-foto mantan di instagram. Belum ditambah selebrasi bangun tidur lainnya seperti bengong, melamun, nungging atau koprol.

  1. Unpredictable moment

Biasanya kaum Jam Karet suka melakukan segala sesuatu diujung waktu sehingga jika terjadi hal-hal mendadak seperti sakit perut akan membuat mereka lebih terlambat lagi.

  1. Kurang Perhatian

Ada saja kaum Jam Karet yang sengaja datang terlambat agar pusat perhatian tertuju padanya. Kebutuhan akan eksistensi yang tinggi membuat orang melakukan hal aneh. Orang yang paling sering ditunggu sekaligus ditatap secara sinis oleh banyak orang, bukan karena pentingnya orang tersebut. Semata-mata hanya karena mengganggu jalannya acara dan merusak ritme acara tersebut.

Sebuah studi tahun 2016 yang dilakukan oleh psikolog Emily Waldun dan Mark McDaniel dari Washington University dalam psychologytoday membuat sebuah teori bernama Time-Based Prospective Memory (TBPM). Dalam eksperimennya, mereka memberikan subjek penelitian sebuah tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu dan mereka diperbolehkan melihat jam untuk bisa memastikan waktu. Tugas yang diberikan adalah tugas yang menyenangkan, yakni menyelesaikan puzzle. Dengan tugas yang seru ini memungkinkan para partisipan akan lupa untuk mengecek waktu.

Hasilnya, beberapa orang ternyata bisa memperkirakan waktu dengan baik, sementara lainnya tidak. Hal ini kadang terjadi dalam keseharian kita. Sebelum berangkat kerja, misalnya kita menyempatkan diri untuk scrolling Instagram hanya 10 menit. Tapi kenyataannya kita menghabiskan waktu 20 menit saking keasyikannya.

 

Berikut beberapa tips agar kita tidak termasuk dalam kaum Jam Karet

  1. Terlambat Itu Bukan Prestasi

Tanamkan dalam diri kita bahwa dengan datang terlambat itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan. Kita dapat merebut perhatian orang lain dengan prestasi positif yang kita hasilkan.

  1. Cari Tahu Penyebab Suka Terlambat

Ada hal-hal yang menyebabkan  orang sering terlambat dan dapat diperbaiki. Menurut Keith Ablow, MD faktor psikologis seperti gugup, perasaan ingin dianggap spesial atau hanya ingin mengetes orang lain seberapa lama mereka akan menunggu dapat diperbaiki dengan komitmen dari dalam diri sendiri. Selain itu ada hal kecil yang sering membuat orang terlambat, yaitu tidak bisa menempatkan skala prioritas. Hal-hal kecil yang tidak penting malah menyita waktu yang banyak seperti baca komik online atau keasyikan main game online.

  1. Susunlah Agenda

Saat ini kita dapat menggunakan smart phone untuk menuliskan agenda atau hal-hal penting yang akan kita kerjakan dan setting alarm sebagai pengingat. Selain itu dapat pula dituliskan secara manual dan diletakkan ditempat yang mudah dibaca.

  1. Hargailah Orang yang Tepat Waktu

Pada hakekatnya kaum Jam karet juga tidak suka menunggu sehingga mulai camkan bahwa walaupun kita seorang pejabat atau orang penting tapi kita tetap harus menghargai waktu orang lain dan jangan membuat orang lain menunggu. Orang lain juga punya kesibukan masing-masing. Waktu orang lain juga sama pentingnya dengan waktu yang kita miliki, jangan sampai kita merusak agenda orang lain hanya karena kita datang terlambat.

  1. Berangkat lebih awal

Sebagai bentuk antisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka kita harus berangkat lebih awal dari jadwal atau undangan.

  1. Tidur lebih awal

Berusaha agar tidak ketergantungan dengan hand phone setiap saat. Jika sudah memasuki jam tidur maka matikan paket data atau aktifkan mode pesawat.

  1. Atur jam lebih cepat

Trik yang sangat ampuh dipakai oleh orang tua kita dahulu adalah memajukan jam 15-30 menit dari jam normal.

Walaupun banyak tips dan trik yang sudah kita baca apabila komitmen dalam diri sendiri tidak kuat maka selamanya kita akan menjadi kaum jam karet. Percayalah datang tepat waktu akan memberikan kepuasan tersendiri.

 

Penulis: Fenny Thresia, M.Pd., (Kepala KUI UM Metro dan Dosen Pendidikan Bahasa Inggris UM Metro).

Tinggalkan Balasan