UM Metro – Ditengah – tengah bulan yang penuh barokah, UM Metro menggelar Pengkajian Ramadhan1438 H bersama seluruh jajaran UM Metro dan Pemuda Muhammadiyah Kota Metro yang berlangsung di masjid Ulul Albab UM Metro, kamis (8/6/17) kemaren sore.

Pengkajian yang melibatkan jajaran kader – kader Muhammadiyah di lingkungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro ini diawali dengan sambutan Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd. selaku rektor UM Metro.

Ia menuturkan bahwa puasa seseorang beriman semestinya membawa perubahan yang signifikan kepada dirinya baik dari segi perbuatan maupun dari segi penampilan. Karena demikianlah yang menjadi tolak ukur keberhasilan seseorang dalam berpuasa selain memeperoleh pahala yang besar dari Allah SWT.

Lebih lanjut beliau menganalogikan puasa seorang yang beriman agar menjadi kelompok orang – orang yang bertakwa yakni berpuasa seperti puasanya ulat bukan seperti puasanya ular.

"Berpuasalah seperti ulat bukan berpuasa seperti ular. Sebagaimana kita ketahui bahwa puasanya ular adalah untuk mengganti kulitnya sehingga dapat memperbesar ukuran ular tersebut. Namun sayangnya, rupa dan bentuknya yang menakutkan tidak berubah,” terangnya.

“Tetapi berpuasalah seperti ulat. Ketika ia berpuasa, maka ia berubah menjadi kepompong kemudian menjadi kupu – kupu. Begitupun dengan keberadaannya saat menjadi ulat ia merupakan parasit bagi tumbuhan namun setelah menjadi kupu – kupu ia malah memberikan manfaat bagi tumbuhan tersebut,” sambungnya.

Pengkajian Ramadhan 1438 H tahunan UM Metro kali ini diisi oleh pemateri yang terkemuka yang sekaligus seorang tokoh Muhamamdiyah Kota Metro yang juga saat ini sedang mendapat amanah sebagai ketua Badan Pelaksana Harian Drs. H. Masnuni M. Ro'i, M.Pd.

Selama pengkajian berlangsung Masnuni sapaan akrabnya menyampaikan 10 karakter yang harus dimiliki oleh orang – orang yang beriman agar mendapat ampunan dan pahala besar dari Allah S.W.T. yang beliau kutip dari Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 35.

Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (QS. Al-Ahzab – 35).

Ia menerangkan untuk memperoleh Syurga-Nya, seorang hamba harus memiliki 10 karakter yang Allah sebutkan dalam ayat diatas dimana ada tuntutan berpuasa didalamnya.

Masnuni memaparkan ke-10 (kesepuluh red) karakter tersebut adalah muslim, mukmin, taat, benar, sabar, khusyuk dalam shalatnya, senantiasa bersedekah, berpuasa, memelihara kehormatannya dan senantiasa menyebut nama Allah (Dzikr).

Menurutnya, di bulan yang mulia ini seorang hamba harus memaksimalkan ke-10 poin diatas sehingganya tujuan untuk memperoleh predikat La’allaqum Tattaqun benar – benar bisa terwujud.

Lebih dalam beliau menekankan kepada jamaah pengkajian ramadhan 1438 H kala itu untuk mengikuti i’tikaf di sepuluh malam terakhir bulan suci Ramadhan. “Saya berharap semua jama’ah disini khususnya bagi laki – laki agar mengikuti program i’tikaf di sepeuluh malam terakhir. Hal ini adalah upaya dalam mendekatkan diri dan mengejar malam Lailatul Qadr yang disebutkan malam yang lebih baik dari 1000 bulan,” tegasnya. (Al-Bayurie¦Hum)

Tinggalkan Balasan