Himas UM Metro  dan Pegiat Sejarah Lampung Timur Gelar Hunting History Lampung Timur Area

UM Metro – Himas UM Metro gelar hunting history Lampung Timur Area dengan tema “Menelusuri jejak bermulanya peradaban Sukadana”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Sesat Agung Sukadana, Kamis (3/6/2021).

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Sejarah Utara Setia Nugraha mengapresiasi acara tersebut karena acara tersebut dapat mebangkitkan kesadaran sejarah bagi mahasiswa.

“Hunting ini bukan acara biasa akan tetapi kita harus menjadikan hunting ini sarana untuk mengenalkan sejarah kepada masyarakat guna membangkitkan kesadaran sejarah mahasiswa,” ujar Utara.

Dipilihnya Sukadana sebagai objek hunting history itu karena ingin menunjukan sisi positif dari Sukadana itu seperti yang di sampaikan oleh Ketua pelaksanaan kegiatan, Reza Hardiansyah berharap pemda menyentuh komunitas sejarah ini.

“Karena selama ini sukadana hanya dilihat dari sisi buruknya saja, hari ini kita tunjukkan bahwa kita ini baik,” ujarnya.

Pemerhati Tapis, Raswan mengatakan, aktifitas komunitas ini harus didukung pemkab dan dinas terkait.  “Guna menjadikan sukadana sebagai tempat kajian dan pelestarian budaya yang ada di sukadana ini,” ucapnya.

“Tentu nantinya akan ada perhatian dari Pemkab lampung timur nantinya,” lanjut Raswan.

Sementara Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan & SDM, M Yusuf mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Saya salut ternyata pemuda milenial yang melaksanakan ini, saya kira para tetua adat yang melaksanakan,” paparnya.

Ia juga mengajak masyarakat dan pemuda untuk bersinergi dalam menjaga budaya.

“Saya mengajak masyarakat untuk bekerja sama membangun sukadana menjadi lebih baik lagi,” tutupnya.

Diketahui, titik kumpul awal di Sesat Agung Lampung Timur guna Briefing persiapan keberangkatan dan pengantar kegiatan singkat dari panitia.

Spot pertama yang dikunjungi adalah Nuwo Balak St Kencana Lepus,p Spot kedua ke kediaman Hasan Basri Darmawijaya (Bupati Lampung Tengah periode 1961-1967).

Spot kedua menuju Kediaman Thamrin RI, untuk menggali informasi tentang tokoh Thamrin RI dan peran pentingnya sebagai Kepala Negeri dan Asisten Wedana Sukadana, berbincang dengan ahli waris tokoh tersebut, yakni Bpk. Munzir RI.

Spot ketiga ke Kediaman K.H. Ahmad Hanafiah, (Seorang Pejuang Kemerdekaan era Revolusi Fisik di Sukadana dan sekitarnya). Lalu, Spot terakhir yakni Puncak Bukit Tamiang guna mengeksplorasi lokasi Bukit Tamiang dari aspek sejarah (lokasi penting pada era penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, dan perjuangan kemerdekaan). (Utara)