
Fasilitator Sekolah Penggerak UM Metro Tekankan Pentingnya Pengolahan Pelaporan Hasil Asesmen Pada Sekolah Penggerak di Mesuji
UM Metro – Asesmen adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam proses pembelajaran. Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran.
Mengingat pentingnya hal ini maka Sekolah Penggerak Kabupaten Mesuji mengadakan lokakarya kurikulum tentang pengolahan pelaporan hasil asesmen di Aula Hotel D’Pilda Mesuji pada hari Jumat (21-10-2022).
Fenny Thresia, M.Pd salah satu dosen Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Metro menjadi narasumber pada lokakarya tersebut. Ia menuturkan bahwa peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari Kepala Sekolah dan Guru yang berasal dari 12 sekolah di Mesuji dan sekitarnya.
“Lokakarya ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap kepala sekolah dan guru tentang prinsip, fungsi, jenis, dan pelaksanaan asesmen di sekolah,” tuturnya.
Intisari yang dapat diambil dari lokakarya ini adalah 5 prinsip Asesmen: yaitu (1) Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua, (2) Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan, (3) Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya, (4) Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan, dan (5) Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran.
Fasilitator sekolah penggerak ini juga menyebutkan bahwa selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk mengisi laporan hasil belajar, sehingga hasil asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran.
“Pada pembelajaran paradigma baru, guru-guru diharapkan dapat menyelenggarakan lebih banyak asesmen formatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah,” tutupnya.