Wujudkan Kampus Profetik Profesional, BPH Bersama WR IV UM Metro Beri Pembinaan AIK

UM Metro – Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah (UM) Metro bersama dengan Wakil Rektor IV bidang AIK dan Kerja Sama Dr. M. Ihsan Dacholfany, M.Pd., memberikan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan kepada dosen.

Pembinaan ini dipetakan berdasarkan Fakultas di lingkungan UM Metro. Saat ini pembinaan telah dilangsungkan bagi Dosen yang bernaung di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) pada Rabu (15/12/21) dan di Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) pada Kamis (16/12/21).

Acara dibuka langsung oleh WR IV UM Metro, dalam pembukaan acara, WR IV tersebut menyatakan pembinaan sekaligus sebagai wadah peningkatan pemahaman AIK bagi dosen UM Metro.

“Dalam rangka peningkatan pemahaman dosen dan karyawan khususnya dalam Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.  Kita melaksanakan bersama pembinaan ini. Agar terasa kekeluargaannya dan menjalankan dengan ikhlas karena Allah, anggap kita sedang bersilaturahmi melalui pembinaan ini,” kata Ihsan.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan materi yang disampaikan langsung oleh Sekretaris BPH UM Metro, Dr. Muhtar Hadi, M.Si. yang bertugas untuk memberikan pembinaan di FEB UM Metro

Dr. Muhtar menyampaikan bahwa memahami AIK akan mendorong kepada pemahaman agar yakin berkiprah bersama Muhammadiyah.

“Muhammadiyah punya strategi dan metode dalam memahami ajaran agama supaya bisa didakwahkan dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Nanti di sini akan kita kupas lagi bagaimana Muhammadiyah sebagai gerakan yang berbeda dengan organisasi yang lain. Nah nanti kita bahas mengenai ideologi Muhammadiyah. Agar kita paham dan kita jadikan Muhamadiyah ideologi gerakan dakwah kita dan kita tidak ragu lagi berkiprah dan beragama lewat muhammadiyah,” ujar Muhtar.

Sementara itu, Drs. H. Masnuni M Ro’I, M.Pd. sebagai anggota BPH UM Metro yang bertugas memberikan pembinaan di Fikom menyampaikan peran pentingnya AIK dalam kegiatan akademik.

“AIK di Perguruan Tinggi Muhammadiyah diperkuat dalam mata kuliah sehingga dapat memberikan nilai plus bagi mahasiswa. Dan ini menjadi pembeda antara kampus Muhammadiyah dan kampus di luar di mana mahasiswa kita tidak hanya diberi kemampuan kognitif atau IQ-nya saja namun juga diberi bekal kontrolnya atau SQ,” kata Masnuni.

Menurutnya hal ini bertujuan untuk mewujudkan lulusan yang tidak hanya berkualitas di bidangnya namun juga memiliki integritas pada sifat kenabian.

“Dengan adanya pembelajaran AIK, kita ingin lulusan kita tidak hanya pintar di bidang IT, namun mereka juga mampu memanfaatkan pengetahuan IT tersebut untuk kemaslahatan umat. Mereka menjadi pengembang sistem atau seorang ahli IT yang jujur, amanah yang tidak berlandaskan kepentingan duniawi namun juga mengedepankan akhirat,” tambahnya.