UM Metro Menjadi Tuan Rumah Monev Pemanfaatan Jurnal Elektronik yang Diselenggarakan Kemenristekdikti
- 27 November 2017
- Posted by: Humas UM Metro
- Category: Uncategorized @id
UM Metro – Universitas Muhammadiyah Metro dipilih sebagai tuan rumah oleh Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk mengadakan monitoring evaluasi pemanfaatan jurnal elektronik (e-journal) untuk enam Perguruan Tinggi Swasta di Kota Metro, Jum’at (24/11/17).
Monev pemanfaatan jurnal elektronik ini bertujuan untuk mensosialisasikan asas kebermanfaatan jurnal elektronik (e-journal) yang telah dilanggan oleh Kemenristekdikti di lingkungan Perguruan Tinggi se- Indonesia khususnya di Kota Metro.
“Di era digital saat ini, banyaknya elemen masyarakat khususnya mahasiswa lebih menyukai membaca jurnal yang berbasis elektronik dibandingkan harus berkunjung ke perpustakaan. Oleh karena itu, kami bermaksud mensosialisakan bahwa Kemenristekdikti selama 10 tahun terakhir ini telah berlangganan banyak jurnal elektronik sehingga bisa dimanfaatkan oleh Perguruan Tinggi yang Bapak/Ibu pimpin khususnya bidang perpustakaannya,” kata Dripa Sjabana saat memaparkan hasil surveynya di depan delegasi 6 PTS di Kota Metro.
Masih dengan Dripa Sjabana, namun sayangnya, berdasarkan survey yang saya check, adanya ketidak-seimbangan antara pengunjung dan pendownload jurnal elektronik yang terlalu signifikan. Dan ini tentunya diperlukan sosialisasi khususnya bagi tim perpustakawan.
“Dalam sisi lain, penulisan jurnal sebagaimana yang disinggung oleh Rektor UM Metro tadi terkait sulitnya menembus jurnal yang terindeks scopus. Ada beberapa hal yang perlu Bapak/Ibu perhatikan, yang pertama garis lingkung yang diinginkan pihak penyedia jurnal,” tegasnya.
Selain tentang keilmuwan yang baru, lanjutnya, ada beberapa hal yang wajib dipenuhi oleh penulis baik ini oleh dosen maupun mahasiswa. Seperti daftar pustaka yang bersifat primer. (Valium) Dalam penulisan jurnal wajib hukumnya bahwa sumber yang kita kutip berasal dari sumber pertama (primer).
“Kalau saya liat daftar pustaka yang tadi dikumpulkan ada beberapa penulisannya yang tidak akurat. Ada sebagian yang nulis tahunnya di depan tapi ada juga yang nulisnya di belakang,” imbuh Dripa Sjabana.
.png)
Sebagai informasi, masing-masing peserta monitoring dan evaluasi sebelumnya sudah diminta untuk membawa satu eksemplar contoh skripsi terkini dari setiap Prodi (Hardcopy), panduan atau pedoman penulisan tugas akhir mahasiswa dan laptop.
“Dalam penulisan jurnal, jumlah pengutipan dari sumber primer yang ada dalam daftar pusataka merupakan salah satu bagian penentu diterima atau tidaknya tulisan Bapak/Ibu oleh pihak scopus. Atau jangan-jangan tulisan Bapak/Ibu baru diliat dari daftar pustakanya aja langsung ditolak. Oleh karena itu, saya rasa ini adalah hal yang penting bagi Bapak/Ibu untuk mencantumkannya kedalam pedoman penulisan tugas akhir mahasiswa nantinya,” tandasnya. (Al-Bayurie¦Hum)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.