UM Metro Fasilitasi Giat Pendampingan Penyusunan Kurikulum Inovatif Berbasis Kampus Berdampak Bagi Perguruan Tinggi di Lingkungan LLDIKTI II

UM Metro – Universitas Muhammadiyah (UM) Metro memfasilitasi kegiatan Pendampingan Penyusunan Kurikulum Inovatif Berbasis Kampus Berdampak bagi Perguruan Tinggi di Lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II. Kegiatan ini digelar pada Rabu, (3/9) bertempat di Aula Gedung AR Fachrudin kampus 1 UM Metro.

Acara diawali dengan pembukaan yang diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars LLDIKTI Wilayah II, dilanjutkan doa bersama. Rektor UM Metro, Dr. Nyoto Suseno, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada UM Metro sebagai tuan rumah. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan visi UM Metro untuk menghadirkan kontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan tinggi yang berdampak luas di masyarakat.

Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc., yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Marce Lay, S.Sos., M.A. Dalam sambutannya, Marce Lay menekankan pentingnya inovasi kurikulum untuk menjawab tantangan zaman dan mendorong perguruan tinggi agar semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan tiga materi utama yang dirancang untuk memperkuat pemahaman dan kemampuan perguruan tinggi dalam menyusun kurikulum yang adaptif serta berorientasi pada dampak nyata.

Dr. Atingyuniarti, S.PI., M. AQUA( Universitas Brawijaya- Tim KPT Direktorat BELMAWA) menyampaikan materi pertama yang membahas secara tuntas filosofi Kampus Berdampak serta integrasinya dengan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pemaparan ini menekankan konsep dan urgensi kurikulum berdampak, transformasi pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta kerangka kebijakan yang mendukung implementasinya. Dengan pemahaman tersebut, peserta diharapkan mampu melihat relevansi antara filosofi kampus berdampak dan arah kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia.

Selanjutnya, materi kedua di sampaikan oleh Bapak Yanuar Dwi Prastyo, Ph.D. tentang bagaimana mendesain Kurikulum Berdampak dengan pendekatan Outcome Based Education (OBE). Materi ini menekankan prinsip-prinsip dasar OBE, integrasi nilai kebermanfaatan atau dampak ke dalam kurikulum, serta metode penilaian inovatif yang mampu mengukur capaian pembelajaran secara lebih komprehensif. Peserta difasilitasi untuk memahami bahwa kurikulum yang baik tidak hanya berorientasi pada penyampaian materi, tetapi juga pada hasil nyata yang dirasakan oleh mahasiswa dan masyarakat.

Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Desy Misnawati, S.Sos., M.I.Kom menyoroti studi kasus dan praktik terbaik dari implementasi Kurikulum Berdampak. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan gambaran nyata mengenai berbagai pengalaman, tantangan, serta solusi yang telah dilakukan oleh perguruan tinggi lain dalam merancang dan menerapkan kurikulum berbasis dampak. Selain itu, peserta juga diajak untuk mendiskusikan hasil-hasil nyata yang sudah dicapai, sehingga dapat menjadi inspirasi sekaligus bahan evaluasi dalam upaya pengembangan kurikulum di institusi masing-masing.

Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian kelompok dan diskusi, di mana peserta secara aktif terlibat dalam penyusunan rencana aksi. Diskusi ini memberikan kesempatan untuk merumuskan langkah-langkah strategis yang bisa diterapkan secara langsung di perguruan tinggi masing-masing. Rangkaian kegiatan kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab, yang menjadi wadah bagi peserta untuk mengklarifikasi pemahaman serta berbagi pandangan dengan narasumber dan panitia.

Kegiatan berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta yang terdiri dari pimpinan perguruan tinggi, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan LLDIKTI Wilayah II.