UM Metro – Universitas Muhammadiyah (UM) Metro menghelat pembinaan karir bagi dosen melalui workshop percepatan Jenjang Jabatan Akademik (JJA) bagi dosen pemula pada Jum’at (20/08/2021) di aula Gedung Hubungan Internasional Kampus I.
Kepala Bagian Kepegawaian Dra. Suhartini menerangkan pembinaan ini merupakan langkah lembaga untuk memberikan solusi bagi dosen muda UM Metro perihal surat edaran LL Dikti Wilayah II.
“Pembinaaan ini merupakan tindak lanjut yang telah kita lakukan beberapa bulan yang lalu. Pembinaan yang kedua ini menindaklanjuti surat edaran dari LL Dikti Wilayah II bahwa dosen yang sudah lebih setahun mengajar namun belum memiliki JJA, tidak diperkenankan mengajar kembali,” kata Suhartini.
Menurutnya, pihak kepegawaian telah mengundang 21 dosen yang belum memiliki JJA beserta Wakil Dekan bidang Akademik di masing-masing fakultas.
“Kita mengundang 21 dosen dan ada 15 yang menyatakan kesediaan untuk hadir. Dari 21 dosen muda tersebut, ada dua kelompok yakni ada yang sudah mengajar lebih dari satu tahun TMMD-nya, yang kedua adalah yang belum setahun TMMD-nya. Bagi yang belum sampai setahun TMMD-nya, yang bersangkutan masih diperkenankan mengajar sembari mengurus JJA-nya,” tukasnya.
Senada dengan Rektor UM Metro Drs. H. Jazim Ahmad, M.Pd. bahwa dosen muda wajib memiliki JJA minimal Asisten Ahli.
“Dasarnya dari edaran LL Dikti wilayah II bahwa dosen wajib memiliki JJA minimal Assiten Ahli. Jika lebih dari 2 semester mengajar namun belum memiliki JJA maka hak mengajar dan membimbing tidak diperbolehkan lagi,” kata Jazim.
Jazim menegaskan bahwa dosen yang sudah mengajar lebih dari setahun namun belum memiliki JJA harus ikhlas dan lapang dada karena kewenangannya ditangguhkan.
“Tolong diterima dengan lapang dada dan ikhlas, kita harus mengikuti regulasi pemerintah, untuk meningkatkan mutu yang sudah ditetapkan. Untuk Prodi yang akreditasinya tinggi, pengajarnya berkualitas, berjenjang jabatan yang tinggi juga. Dosen itu aset lembaga, di samping kepentingan karir pribadi, juga untuk kepentingan Lembaga. Mohon kegiatan ini dapat diterima dengan ikhlas, dan segera ditindaklanjuti atau mau tidak mau, edaran ini harus dilaksanakan,” imbau ketua umum Tapak Suci Putera Muhammadiyah Lampung ini.
Lebih lanjut, Jazim menegaskan bahwa pembinaan ini juga menghadirkan WD bidang Akademik untuk mengetahui dosen yang akan ditangguhkan kewenangannya.
“Untuk mendorong dosen-dosennya yang belum punya JJA. Hari ini kita juga mengundang WD I, (hal ini) ada kaitannya dengan pembagian jadwal kuliah. Jika saat penyusunan jadwal belum berubah statusnya, mohon dimaklumi kalau saudara mulai semester depan tidak bisa mengajar,” tegas Jazim.
Jazim berharap JJA dosen muda harus segera diurus apalagi kepala LL Dikti Wilayah II telah memberikan kemudahan khusus untuk meraih JJA Asisten Ahli.
“Urusan JJA Asisten Ahli ini memang kewenangan penuh LL Dikti, sementara guru besar dan lektor kepala adalah kewenangan pusat. Kepala LL Dikti telah menyarankan untuk penelitian dosen, jangan sampai menggunakan file skripsi mahasiswa, artinya LL Dikti tidak melihat karya dosen secara mendetail asal tidak produk skripsi mahasiswa yang dijadikan penelitian. Serta dokumentasi dijaga dengan baik sehingga ketika ingin digunakan tidak susah mencarinya,” pungkasnya.
Pembinaan karir dosen ini menghadirkan Wakil Rektor bidang Akademik Dr. Agus Sujarwanta, M.Pd., Wakil Rektor bidang Keuangan dan Umum Suyanto, S.E., M.Si., Akt., CA., ACPA., CRA, dan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Dr. Nyoto Suseno, M.Si. sebagai pemateri. (Bungsudi)