Tinjau Kurikulum, FKIP UM Metro libatkan Stakeholder
- 29 September 2016
- Posted by: Humas UM Metro
- Category: Uncategorized @id
UM Metro – Selasa, 27 September 2016 FKIP Universitas Muhammadiyah Metro menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Need Asessment dalam rangka Revitalisasi Kurikulum LPTK Mengacu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bertempat di Gedung E Kampus I Universitas Muhammadiyah Metro. Acara tersebut turut melibatkan stakeholder selaku pemangku kepentingan dan juga pengguna lulusan perguruan tinggi khususnya LPTK dalam hal ini lulusan FKIP UM Metro. “Stakeholder yang kami libatkan dalam kegiatan ini berasal dari 3 (tiga) kabupaten/kota yakni Kota Metro, Lampung Tengah, dan Lampung Timur, yang terdiri dari Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah SMA/SMK/MA, Pimpinan Lembaga Bimbingan Belajar, dan Guru-Guru SMA/SMK/MA” ujar Agil Lepiyanto, M.Pd. selaku Ketua Pelaksana dalam kegiatan ini.
Acara berjalan dengan lancar dan dibuka secara resmi oleh Rektor UM Metro. Dalam sambutannya Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd. menyampaikan bahwa pemerintah telah memberikan rambu-rambu bahwa kurikulum perguruan tinggi harus mengacu pada kerangka yang telah ditetapkan (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) agar lulusan PT disetiap jenjang memiliki kemampuan yang jelas, punya daya saing sehingga dapat berkompetisi dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Oleh karena itu melibatkan stakeholder sejak awal perumusan kerangka kurikulum perguruan tinggi menjadi penting, karena merekalah (baca: stakeholder) sebagai pengguna lulusan PT.
Hal senada juga disampaikan oleh Dekan FKIP UM Metro, Drs. Partono, M.Pd., “kegiatan ini adalah rangkaian dari tahap peninjauan kurikulum LPTK, tidak hanya kami sebenarnya, dunia pendidikan keguruan secara umum saat ini merasa perlu merevisi/meninjau kembali kurikulumnya (baca juga: FKIP UM Metro Hadiri Rakernas Asosiasi LPTK PTM). Perkembangan IPTEK yang cukup pesat melahirkan era generasi digital dan perubahan sosial yang mengikutinya, kondisi ini secara sadar tentunya mendesak LPTK juga harus melahirkan calon-calon pendidik yang adaptif terhadap perkembangan itu. Kami sangat senang masyarakat (baca: stakeholder) menyambut dengan baik undangan dari kami, masukan-masukan dari masyarakat tentang bagaimana perkembangan di dunia kerja/lapangan menjadi rekomendasi berharga bagi kami untuk merumuskan kompetensi yang perlu dibekalkan kepada lulusan-lulusan FKIP UM Metro dan LPTK pada umumnya” ungkap Partono.
FGD yang berjalan menghasilkan beberapa kesimpulan masukan, antara lain:
- Perlu menguatkan kemampuan lulusan LPTK dalam mengimplementasikan pendidikan karakter kepada peserta didik, sehingga kurikulum PT sejalan dengan kurikulum yang berlaku di tingkat pendidikan dasar dan menengah;
- Perlunya menguatkan kembali ideologi Muhammadiyah bagi lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, termasuk FKIP UM Metro. Karena pada hakikatnya, menjadi seorang pendidik adalah bagian dari dakwah amar ma’ruf nahi munkar;
- Penguatan kemampuan-kemampuan softskill bagi lulusan, yang selama ini dirasa masih didominasi kemampuan hardskill;
- Meningkatkan rasa kepercayaan diri lulusan LPTK, bahwa lulusan LPTK adalah pendidik yang akan mendidik generasi penerus, yang juga akan menentukan arah masa depan bangsa. Karena masih banyak pendapat di masyarakat bahwa profesi pendidik adalah profesi yang inferior dibandingkan dengan profesi lainnya;
“Dalam forum ini kami banyak mendapatkan rekomendasi, masukan, kritik, serta saran yang justru sangat kami harapkan keberadaannya, dan ini akan segera kami tindak lanjuti untuk rangkaian tahap penyusunan profil lulusan dan kompetensi profil lulusan di tingkat program studi. Kami berterima kasih sekali kepada Kemenristekdikti melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjenbelmawa) yang telah memberikan Pendanaan Hibah Revitalisasi Kurikulum LPTK (baca juga: Pengumuman Pemenang Hibah Revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dan tentunya Universitas Muhammadiyah Metro yang juga memberikan bantuan pendanaan dan memfasilitasi terselenggaranya kegiatan ini” ungkap Agil Lepiyanto.
kian amboro
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.