Perluas Wawasan Kepemimpinan, Rektor UM Metro Ikuti Seminar Kepemimpinan Nasional
- 29 Februari 2020
- Posted by: Humas UM Metro
- Category: Uncategorized @id

UM Metro – Rektor UM Metro ikuti seminar kepemimpinan nasional Perguruan Tinggi Muhamadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jumat-Sabtu, 28-29 Februari 2020.
Acara yang berlangsung di Jayakarta Hotel ini menghadirkan para alumni Leadership Training angkatan ke-1 hingga ke-4. Selain itu, para alumni LT ini juga merupakan para pimpinan PTMA se-Indonesia yang tak lain adalah Rektor dan Wakil Rektor.
Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadyah, Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D. menerangkan, seminar kepemimpinan nasional ini bertujuan untuk menempa para pimpinan PTMA agar mengembangkan PTMA yang dipimpin semakin maju.
“Para alumni LT 1 hingga 4 dikader untuk menjadi tokoh penting di masa depan. Sehingga perguruan tinggi yang bapak/ibu pimpin dapat berkembang pesat dan semakin maju,” terangnya di depan 34 pimpinan PTMA.
Menurutnya, untuk membawa perguruan tinggi berkembang besar, para pimpinan PTMA harus memiliki visi.
“Bapak/Ibu harus punya visi untuk mengembangkan PTM yang bapak/ibu pimpin. Kami tidak ingin PTM hanya hidup, namun juga berkembang, berkiprah, betul-betul berkontribusi, dan mahasiswanya banyak. Cita-cita kita gak boleh hanya menjadi juara kandang, namun berkembang besar. Jangan cukup hanya menjadi juara di daerahnya saja, namun juga menjadi juara secara lebih luas, tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan agar PTMA semakin maju, langkah merger dapat menjadi salah satu alternatif.
“Di masa yang akan datang, PTMA kita harus semakin baik. Yang mau digabung, jangan nolak, karena ada juga yang nolak ketika digabung padahal nafasnya sudah empet-empetan. PTMA kita saat ini berjumlah 166, mending jumlahnya sedikit tapi maju. Saya ingin sekali Muhammadiyah ini punya perguruan tinggi yang hebat, maju dan unggul,” tukasnya. (Bungs/Hum)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.