Pemilu Profetik dan Berkemajuan: Ikhtiar Menghadirkan Pemimpin Terbaik
- 14 Februari 2024
- Posted by: Humas UM Metro
- Category: Berita Terbaru
Oleh: Dr. M. Samson Fajar, M.Sos.I. (Dosen FAI UM Metro)
Mungkin banyak yang bertanya istilah pemilu Profetik. Ini istilah yang saya buat untuk menunjukan suatu proses pemilihan umum yang mengedepankan nilai-nilai Profetik, nilai nilai nubuwah. Pemilu yang memberikan ruang kebebasan (liberation) kepada masyarakat menentukan pilihanya, dengan kemerdekaan berfikir dan menentukan, tanpa sebuah tekanan apalagi intimidasi.
Pemilu yang penuh nilai-nilai kemanusiaan (humanis) , mengedepankan sisi kompetisi bukan konfrontasi, mengedepankan hak asasi manusia dalam memilih, membahagiakan dan menghadirkan rasa keamanan dan kenyamanan.
Pemilu yang bernuansa ruhaniah (transendensi) , memilih pemimpin karena ada rasa tanggung jawab iman, memilih pemimpin yang baik, amanah, jujur, cerdas dan mampu berkomunikasi dengan baik. Karena memilih pemimpin adalah ikhtiar yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat, karena ini adalah ujian ketulusan dan ujian ilmu kita, apakah kita memilih karena kepentingan semata, atau karena rasionalitas yang benar.
Pemilu yang berkemajuan adalah pemilu yang mengedepankan nilai-nilai kemajuan dan pencerahan, tidak melegalkan cara mendapatkan kekuasaan yang tidak halal sebagaimana doktrin politik masa lalu, akan tetapi menggunakan pola politik yang etik, santun, bermartabat dan sesuai ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Sudah saatnya Indonesia memiliki pola pemilihan umum berbasis nilai-nilai tekhnologi, sehingga biaya pemilu lebih tertekan dan lebih efisien, lebih bersih jauh dari kecurangan. Karena ketika saat ini masih menggunakan sistem pemilu lama, banyak yang tidak bisa memilih, karena sekolah, tidak ada ditempat, dan lain sebagainya.
Era Gen Z yang saat ini secara kuantitatif lebih banyak, seharusnya pemerintah sudah memprioritaskan untuk mereka, DPT secara online sudah didapatkan, tapi pemilihan masih belum bisa dilakukan di manapun. Seharusnya berbasis tekhnologi, barcode, bisa memilih di seluruh penjuru negeri. Karena hampir mayoritas penduduk Indonesia memiliki HP dan android.
Inilah yang harus difikirkan oleh para pemimpin negeri ini, bagaimana mewujudkan pemimpin dengan pemilu yang Profetik dan berkemajuan. Baik prosesnya, indikator pemimpinnya dan hasilnya menunjukkan kesesuaian. Memperbaiki pola kampanye dari emosional menjadi rasional dan spiritual.
Sudah waktunya Indonesia menjadi negara maju berkeadilan dan makmur rakyatnya. Sudah bukan waktunya bangsa ini di nina Bobo kan dengan janji janji yang tidak rasional, diberikan suguhan gimikologis yang tidak mencerdaskan sama sekali. Sudah saatnya bangsa ini memimpin dunia dengan pemimpin berkualitas, yang lahir dari proses yang berkualitas pula. Pemilu Profetik dan berkemajuan harus diperjuangkan.