Partisipasi UM Metro dalam STOLS-ITTEP di Jepang Tahun 2015

Program Short-term Training on Lesson Study – Institutes of Teachers Training and Education Personnel (STOLS-ITTEP) merupakan program pengembangan Lesson Study berupa short course bagi dosen terpilih, yang dilaksanakan oleh Ditjen DIKTI Kemristekdikti Indonesia bekerja sama dengan JICA Jepang. Program ini dilaksanakan dalam rangka perluasan dan penguatan Lesson Study di Indonesia. Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegialitas dan mutual learning untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan membangun learning community. Pelaksanaan Lesson Study sudah dimulai tahun 2001 dalam bentuk kegiatan “piloting” pembelajaran MIPA dalam masa implementasi Program IMSTEP (Indonesian Mathematics and Science Teacher Education Project) dengan bantuan teknis dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Namun secara resmi istilah Lesson Study pertama kali diperkenalkan oleh para ahli Jepang di Indonesia dalam masa implementasi Program IMSTEP JICA lanjutan (Follow-Up) Tahun 2004/2005 di tiga universitas, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Yogyakarta, dan Universitas Negeri Malang (UM) di Malang. Kerjasama teknis dengan JICA dalam mengimplementasikan IMSTEP sampai dengan program tindak lanjutnya dilakukan dari bulan Oktober 1998 s.d September 2005.

 
Sebagai tindak lanjut dari implementasi Lesson Study tersebut, sejak tahun 2006 dilaksanakan Lesson Study dengan program bantuan teknis JICA yang disebut SISTTEMS (Strengthening In-Service Teacher Training of Mathematics and Science Education at Secondary Level) di tiga daerah rintisan yaitu: kabupaten Sumedang (Jabar), Bantul (DIY), dan Pasuruan (Jatim). Dalam implementasi Lesson Study di sekolah sasaram SISTTEMS, setiap jurusan pada tiga F(P)MIPA universitas perintis (UPI, UNY dan UM) menyediakan pendamping atau narasumber bidang ilmu dan pembelajaran. Sementara itu, sejak tahun akademik 2007/2008 di tiga universitas tersebut, Lesson Study juga telah diimplementasikan dalam perkuliahan dan didiseminasikan ke beberapa jurusan di luar MIPA, bahkan juga dijadikan pendekatan dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa calon guru.
Sebagai program lanjutan implementasi lesson study, JICA dan Kemendiknas melaksanakan Program PELITA (Program for Enhancing Quality of Junior Secondary Education) dengan sasaran SMP dan MTs di 7 kabupaten/kota, yakni: Sumedang (Jabar), Bantul (DIY), Pasuruan (Jatim), Padang (Sumbar), Banjarbaru (Kalsel), Minahasa Utara (Sulsel), dan Serang (Banten) pada tahun 2009-2015. Dalam implementasi PELITA, masing daerah sasaran didampingi oleh universitas/LPTK setempat, yakni UPI, UNY, UM, UNP, UNLAM (FKIP), dan UNIMA. Untuk memperluas implementasi Lesson Study dalam meningkatkan kualitas perkuliahan di LPTK, sebagai lembaga yang menyiapkan calon-calon guru, Direktorat Ketenagaan Ditjen DIKTI pada Tahun 2008 merintis Program LEDIPSTI (Lesson Study Dissemination Program for Strengthening Teacher Education in Indonesia).

 

Sampai dengan tahun 2015 jumlah LPTK yang menjadi sasaran telah mencapai 52 LPTK di seluruh Indonesia. Pengelolaan LEDIPSTI berada di bawah Direktorat Ketenagaan Ditjen DIKTI sampai tahun 2010 dan kemudian dipindahkan ke Direktorat BELMAWA Ditjen DIKTI sejak tahun 2011 sampai saat ini.
Hasil dan dampak implementasi Lesson Study pada beberapa LPTK menunjukkan bahwa para dosen yang melaksanakan Lesson Study menjadi lebih memahami permasalahan belajar para mahasiswa. Mereka berbagi pengalaman tentang pelaksanaan perkuliahan dengan sesama dosen dalam satu kelompok/rumpun bidang ilmu atau lintas bidang ilmu. Dengan demikian, terjadi keterbukaan dan peningkatan akuntabilitas perkuliahan yang dilakukan seorang dosen. Dalam diskusi perencanaan perkuliahan yang menyangkut penyusunan Rencana Pembelajaran semester (RPS), materi ajar, dan perangkat pembelajaran, secara langsung telah terjadi pengimbasan pengetahuan satu dosen kepada dosen lain.
Kegiatan Lesson Study sangat potensial untuk mendorong banyak pihak melakukan hal yang terbaik dalam meningkatkan kualitas perkuliahan dan mampu meningkatkan motivasi berprestasi pada mahasiswa. Melalui kegiatan lesson study, dosen juga termovasi untuk melakukan persiapan yang lebih baik dibanding sebelumnya. Hal ini, secara tidak langsung mereka telah melakukan inovasi dalam pembelajaran. Mereka mulai tertarik untuk mencoba menerapkan pengalaman berharga dari pembelajaran dosen lain (lesson learned) pada kelas yang menjadi tanggungjawabnya.

 
Beberapa LPTK telah menyosialisasikan Lesson Study pada program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), melakukan pendampingan Lesson Study di beberapa sekolah atau MGMP/KKG, dan mengimplementasikannya pada kegiatan PPL. Kegiatan ini mampu mengubah paradigma dosen mengajar (teacher centered) menjadi dosen membelajarkan mahasiswa (student centered).

 
Agar pelaksanaan Lesson Study dan pembinaan kompetensi dosen LPTK lebih meningkat dan berlanjut, Ditjen DIKTI bekerja sama dengan JICA melaksanakan suatu program yang dinamakan Short Term Training on Lesson Study (STOLS) di Jepang. Program ini dimaksudkan untuk memperluas dan menguatkan pemahaman dosen tentang filosofi, konsep, prinsip, dan praktik lesson study melalui kegiatan pelatihan langsung di beberapa perguruan tinggi dan sekolah di Jepang. Setelah mengikuti program pelatihan tersebut, para dosen diharapkan dapat mengimplementasikannya di perguruan tinggi masing-masing. Disamping mereka juga diharapkan dapat melakukan pendampingan kegiatan lesson study di sekolah. Pengalaman yang diperoleh dari pendampingan di sekolah dapat menjadi masukan dalam peningkatan kualitas perkuliahan bagi calon guru.

 
Universitas Muhammadiyah Metro berpartisipasi dalam perluasan Lesson Study dan lolos seleksi masuk LEDIPSTI selama 3 tahun (2010-2102). Dimulai Lesson Study pada Jurusan Pendidikan MIPA pada tahun 2010, Jurusan Pendidikan IPS dan Bahasa pada tahun 2011, dan perluasan pada sekolah 3 mitra pada tahun 2012. Selanjutnya tahun 2013, melalui Rencana Tindak Lanjut (RTL), FKIP UM Metro menyelenggarakan Micro Teaching dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) berbasis Lesson Study. Program PPL berbasis Lesson Study ini berjalan sampai sekarang. Sebelum pelaksanaan PPL berbasis Lesson Study, mahasiswa (calon guru) dan guru-guru pamong PPL diberikan sosialisasi dan pelatihan tentang Lesson Study. Dalam program Short Term Training on Lesson Study – Institutes of Teachers Training and Education Personnel (STOLS-ITTEP) di Jepang, tahun 2015 diberangkatkan 20 dosen yang diseleksi dari 488 dosen LPTK se-Indonesia yang berusia di bawah 50 tahun. Dari UM Metro yang lolos untuk mengikuti STOLS-ITTEP JICA bulan September-Oktober 2015 dan saat ini sedang mengikuti STOLS di Jepang adalah Bapak Dr. Muhfahroyin, S.Pd., M.T.A. (Narasi diolah HUMAS UM Metro, Sumber dari Direktorat Belmawa Kemristekdikti)



Tinggalkan Balasan