Laman Opini UM Metro – Kampus sehat adalah cita-cita atau visi segenap warga kampus untuk mewujudkan sebuah kampus yang memiliki daya dukung optimal bagi kesehatan warganya. Kampus sehat bukan sekedar status atau sloganistik yang hanya mengarah kepada pencitraan, tetap lebih merupakan keserempakkan (simultaneous) tindakan dari segenap warga kampus untuk menciptakan kampus sehat. Kampus sehat itu by design dan bukan karena kebetulan (by accident). Mungkin kita bertanya seperti apa profil atau sosok kampus sehat dan bagaiamana cara mewujudkannya?
Uraian berikut ini hanyalah beberapa point praktis dan sebagian strategi saja dalam membangun kampus sehat.
1. Kebijakan Formal
Adanya kebijakan formal yang mencerminkan komitmen kuat dari pimpinan PT untuk membangun kampus sehat. Misalnya komitmen kuat untuk mewujudkan Zero Tolerance di area kampus yang bebas dari asap rokok, alkhol, kebisingan, NAPZA, Bullying, kekerasan. Komitmen lain mewujudkan tersedianya RTH (Ruang Terbuka Hijau) minimal 30% dan pendaurulangan sampah non organik.
2. Reduksi sampah plastik
Menggunakan tumblr untuk alat minum hanya salah satu cara saja. Adanya tumblr dapat mengurangi limbah plastik kemasan minuman, dan terutama pipetnya yang jarang didaurulang. Namun penggunaan tumblr sering dirasa tidak praktis karena harus bawa kemana-mana dan harus mencuci ulang. Oleh kerena itu perlu kebijakan yang memihak dari pimpinan PT untuk pengguna tumblr. Misalnya: 1) disediakan galon minuman mineral yang banyak di setiap tempat di lingkungan kampus, 2) bagi pembawa tumblr jika beli juice dan minuman lainnya di kantin kampus dapat diskon harga khusus.
3. Menjaga kesehatan dan kebugaran civitas akademika
Selain disediakan fasilitas olah raga yang cukup, tidak kalah pentingnya agar civitas akdemica banyak berjalan kaki di kampus. Cukup mengherankan ternyata orang Indonesia tergolong malas jalan kaki. Berdasarkan penelitian Stanford Universitity jumlah jalan kaki orang Indonesia cuma 3513 langkah per hari dan itu menempatkan Indonesia pada posisi terbawah sebagai bangsa yang malas jalan kaki. Rerata penduduk dunia berjalan kaki 4961 langkah per hari. Hongkong dan Jepang di atas 6000 langkah per hari.
Beberapa strategi yang mendukung agar civitas akademika senang berjalan kaki: sediakan pedestrian (lajur pejalan kaki) yang baik, jauhkan tempat parkir kendaraan dari ruang kuliah agar mahasiswa berjalan cukup jauh dari areal parkir atau boleh parkir di lokasi yang dekat tempat kuliah tapi berbayar, dan lain-lain.
Menjaga kesehatan dan kebugaran adalah untuk membangun hidup yang berkualitas sepanjang usia. Memang data menunjukkan angka harapapan hidup orang Indonesia naik ke angka 71 tahun tetapi jumlah waktu sakit (penyakit tidak menular/degeneratif) umumnya diujung usia tersebut cukup lama yaitu 9 tahun. Singkatnya, jika kita dikaruniai usia 71 tahun, maka di usia 62 tahun sudah terangkit berbagai penyakit tidak menular (jantung, stroke, ginjal, darah tinggi, dll) yang membebani secara psikologis, sosial, dan ekonomi. Berbeda dengan negara maju yang berpola hidup secara terkontrol maka angka kesakitan lebih pendek meskipun angka harapan hidup lebih panjang dari bangsa Indonesia.
Penulis : Dr. Achyani, M.Si. (Dosen S2 Pendidikan Biologi PPs UM Metro)