Mahasiswa UM Metro Kembangkan Modul Tata Surya Berbasis Nilai-Nilai Al-Quran untuk Siswa Tunanetra dan Umum
- 10 Agustus 2018
- Posted by: Humas UM Metro
- Category: Uncategorized @id
UM Metro – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro kembali kembangkan modul pembelajaran bagi siswa tunanetra dalam mempelajari tata surya dengan berlandaskan pada nilai-nilai Al-Qur’an. Ia adalah Oknisa Nur Rosida, mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya dengan dibimbing oleh Dr. Nyoto Suseno, M. Si. dan Riswanto, M. Pd. Si.
“Modul Tata Surya Berbasis Nilai-Nilai Al-Quran ini merupakan hasil dari penelitian yang saya lakukan dengan judul ‘Pengembangan Modul Tata Surya Menggunakan Huruf Braille Berbasis Nilai-Nilai Al-Quran untuk Siswa Tunanetra.’ Modul tata surya berbasis nilai-nilai Al-Quran ini saya susun sebagai sumber belajar dan bahan ajar yang dapat digunakan oleh siswa dan guru SMP Luar Biasa kelas VIII. Penyisipan nilai-nilai Al-Quran pada modul, dimaksudkan agar siswa dapat mempelajari materi secara utuh dan dapat menumbuhkan sikap religius dalam diri siswa,” terangnya kepada Medium News pada Jum’at, 10 Agustus 2018.
Produk yang saya kembangkan berupa modul awas (alfabet latin) dan modul braille. Modul itu sendiri merupakan suatu sumber belajar yang dirancang secara sistematis dan dapat digunakan secara mandiri. Sehingga modul awas digunakan sebagai sumber ajar bagi siswa berpenglihatan normal dan modul braille bagi siswa tunanetra.
“Penggunaan modul ini cukup mudah, modul tata surya ini berbasis nilai-nilai Al-Quran sehingga siswa dapat belajar secara utuh dengan belajar materi dari modul dengan dilengkapi ayat Al-Quran dan terjemahannya. Hal ini memberikan pengetahuan yang lebih kepada siswa karena siswa menjadi lebih meyakini bahwa semua yang ada di alam semesta ini ternyata sudah dijelaskan di dalam Al-Quran,” paparnya.

Sebenarnya, inspirasi pembuatan modul ini berawal dari rasa kepedulian saya terhadap sesama khususnya kepada siswa yang berkebutuhan khusus. Karena saatmelakukan pra-observasi ternyata ditemukan bahwa sumber belajar bagi siswa tunanetra masih sangat minim sehingga timbul gagasan untuk membuat suatu modul atau sumber belajar bagi siswa tunanetra.
“Saya berharap dengan adanya modul ini dapat membawa manfaat bagi saya, siswa, guru, maupun bagi masyarakat. Dengan modul yang berbasis nilai-nilai Al-Quran, dapat dijadikan sebagai referensi sumber belajar pada materi tata surya. Semoga dengan adanya modul ini kedepannya dapat menjadi acuan untuk dapat menghadirkan modul dengan materi yang berbeda dan sasaran siswa selain tunanetra,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Oknisa sapaan akrabnya ini menjelaskan, untuk menghasilkan modul tata surya yang berbasis nilai-nilai Al-Quran untuk siswa tunanetra dan umum tersebut, ia telah menghabiskan uang kisaran Rp 1.220.000 dan dengan waktu kurang lebih selama dua bulan. (AL-Bayurie¦Hum)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.