Kuliah Umum: Rektor UM Metro Sebut FAI Pencetak Kader Muhammadiyah

UM Metro – Jum’at (20/9) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Metro gelar kuliah umum dengan tema membangun kultur akademik di era revolusi industry 4.0. Acara bertempat di aula Gedung E, Kampus I, Metro Timur, Kota Metro.

Diadakannya kuliah umum ini sekaligus dalam rangka menyambut perkuliahan mahasiswa tahun ajaran 2019/2020. Bahkan dekan FAI Drs. Junaidi Songidan, M.Sos.I, menargetkan pada kuliah umum tahun yang akan datang FAI harus bisa menampung seribu mahasiswa.

“Semoga kuliah umum ini bisa membawa FAI terus bergerak maju, tahun depan insyaallah FAI bisa menampung seribu mahasiswa baru dan bagi mahasiswa yang telah bergabung dengan keluarga besar FAI jangan khawatir karena insya allah UM Metro akan memberikan solusi sukses untuk masa depan ananda sekalian,” ucapnya.

Senada dengan itu, rektor UM Metro Drs. Jazim Ahmad, M.Pd., yang hadir sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa FAI merupakan bagian dari identitas kampusnya. Sehingga ia terus mendorong supaya akreditasi semua program studi di lingkungan Fakultas Agama Islam harus terakreditasi Unggul.

“ FAI inikan menjadi ikonnya UM Metro dan sekaligus pencetak kader persyarikatan, sehingga rektor tidak ada alasan untuk tidak memfasilitasinya, begitupun untuk mahasiswa yang berprestasi insyaallah akan terus kami apresiasi,” uangkapnya.

Melihat terdapat beberapa dosen FAI yang mayoritas sedang menempuh program doktor, rektor mendesak supaya desertasinya segera dirampungkan.

“Di FAI saya tahu dosennya hampir semua sedang menempuh program doktor dan di forum yang resmi ini saya mohon untuk segera menyelesaikan desertasinya, karena itu diperlukan untuk menunjang akreditasi unggul,” himbaunya.

Sementara diketahui, kuliah umum bertemakan membangun kultur akademik di era revolusi industry 4.0. di isi oleh sekretaris kopertais wilayah VII Sumbagsel Dr. Herizal, M.A., dengan dimoderatori oleh Heri Cahyono, M.Pd.I. Beberapa isu yang dibahas dalam kuliah umum tersebut berkenaan dengan bagaimana seharusnya peran mahasiswa yang notabenenya berlatar belakang pendidikan agama Islam dalam menghadapi era industri 4.0. (Nas/Hum).



Tinggalkan Balasan