Gak Perlu Hadir di Kelas, Pembelajaran di UM Metro dapat Tetap Berjalan Melalui Spada

Universitas Muhammadiyah Metro berkomitmen untuk menyelenggarakan hybrid learning dalam rangka memfasilitas pembelajaran bagi mahasiswa di era digital dewasa ini. Banyaknya mahasiswa yang multitasking di mana mereka dituntut untuk menempuh Pendidikan sementara juga mereka berprofesi sebagai pengusaha atau praktisi di tempatnya masing-masing, yang membuat mereka kesulitan menghadiri kelas perkuliahan diyakini dapat tetap mengikuti pembelajaran sebagaimana disampaikan oleh Rektor UM Metro Dr. Nyoto Suseno, M.Si.

“Hybrid learning ini salah satu cara memudahkan perkuliahan bagi mahasiswa. Perkuliahan gak harus di kelas, bagi mahasiswa yang perlu bantuan belajar dapat menghadiri kelas secara tatap muka, tapi bagi mereka yang rumahnya jauh misalnya di Blambangan Umpu sana bisa mengikuti perkuliahan di Spada UM Metro,” terangnya saat membuka acara sosialisasi hybrid learning, Jum’at (27/10/2023).

Menurutnya bagi dosen yang merasa kesulitan dalam menerapkan Spada sebagai bagian dalam proses pembelajaran dapat ditimkan dengan dosen yang menguasai spada.

“Di implementasinya nanti, barangkali perlu belajar bagi yang belum paham mengenai Spada. Yang agak alergi dengan teknologi spada kita, Bapak/Ibu Kaprodi dan Dekan, caranya mereka yang merasa kesulitan ditimkan dengan yang ahli. Awalnya mungkin mereka diminta tinggal klik, tapi karena belajar, ke depan dia bisa mengatur sistemnya sendiri,” tambahnya.

Hal serupa juga dijelaskan oleh Wakil Rektor I Dr. Achyani, M.Si. yang menargetkan 90% dosen UM Metro dapat mengoperasikan Spada dengan baik.

“Kalau misalnya 90% dari 100% dosen kita yang ada saat ini dapat mengoperasikan Spada dengan baik menurut saya itu sudah lebih dari cukup. Bagaimana dengan yang 10%, tentunya sebagaimana disampaikan oleh pak Rektor tadi dapat ditimkan dengan dosen yang lain,” jelasnya.

Dr. Achyani, M.Si. menjelaskan sosialisasi ini menuntut para dekan dan kaprodi untuk dapat meneruskan informasi serupa kepada dosen di lingkungan masing-masing.

“Kaprodi dan Dekan yang hadir kali ini dapat meneruskan kepada dosen di lingkungan masing-masing untuk mendorong mereka memahami dan menerapkan Hybrid Learning. Dosen-dosen yang masih sulit dan tidak mau, tolong dipanggil dan dilaporkan kepada kami, agar kami dapat memanggil mereka dan memberikan bimbingan khusus,” tambahnya.

Menurutnya, yang paling krusial dalam menerapkan pembelajaran daring adalah jejak digital yang dapat memudahkan dosen untuk diaudit.

“Satu hal yang sangat krusial dalam pembelajaran daring, yakni jejak digital. Sehingga mudah dilacak. Makanya kita menggunakan Spada agar ada jejaknya sehingga baik dekan mau pun pimpinan lainnya dapat memantau proses perkuliahan tiap dosennya sehingga bisa diaudit. Bapak/Ibu dekan dan Kaprodi punya PR untuk menyamakan mindset kepada dosennya. Selain itu, LKM di Spada sekarang mestinya berbasis masalah atau berbasis proyek,” tukasnya.

Riswanto, M.Pd.Si. menjelaskan hybrid learning sebagai model pembelajaran gabungan secara daring dan luring di mana dosen dapat melakukan pembelajaran terhadap mahasiswa secara tatap muka di kelas (luring) dan pembelajaran secara daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada dengan akses bahan pembelajaran di mana saja dan kapan saja.

Riswanto menilai diferensiasi kemampuan, gaya belajar, dan daya dukung pada kondisi lapangan menunjukkan bahwa terdapat mahasiswa yang perlu bantuan belajar maka dapat dilayani dengan tatap muka, dan terdapat pula mahasiswa yang dapat belajar mandiri melalui Spada

“Keduanya mendapat tagihan yang sama, yaitu tugas berbasis masalah atau proyek. Tidak harus bersamaan, namun mahasiswa yang tidak hadir bisa belajar secara mandiri, kapan saja dan di mana saja. Bentuk asesmen yang diberikan pada kelas luring atau pun kelas daring adalah dalam benetuk taighan yang sama secara daring maupun tatap muka dan dikumpulkan secara daring melalui platform SPADA UM Metro. Durasi pemberian tagihan dapat saja siberikan dalam jangka satu pekan yang sama atau berbeda yang dapat diatur pada fitur pembatasan akses (restrict),” tuturnya.