UM Metro – Rapat Penyusunan Kurikulum Program Studi di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Metro, tahun akademik 2019/2020 dirancang untuk menyikapi era industri 4.0. Acara bertempat di Aula Gd. Humas dan Internasional, Senin (02/9/2019).
“Dalam perkembangan industri 4.0, kurikulum yang harus dibuat ialah mengacu kepada menghasilkan sumber daya manusia yang mampu memanfaatkan perkembangan zaman dan teknologi sebagai peluang usaha yang bernilai ekonomis. Bukan hanya mengikuti era industri 4.0, bahkan seharusnya kita sudah siap menyambut era industri 5.0 seperti di beberapa negara maju,” ungkap ketua Lembaga Penjamin Mutu UM Metro Dr. Nyoto Suseno, M.Si.,
Selain itu, Dr. Nyoto juga menilai bahwa di FEB terdapat pendidikan akademik (S-1) dan pendidikan vokasi (D-3), dimana menurutnya dua jenjang pendidikan tersebut memiliki perbedaan orientasi lulusan sehingga kurikulum yang diterapkan tentunya harus berbeda.
“Pendidikan akademik visinya kepada keilmuan, seperti lulusan sarjana ekonomi (S1) mampu menghasilkan sistem ekonomi. Sedangkan pendidikan vokasi, mengarah kepada Sumber Daya Manusia yang dihasilkan,” ujarnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Metro, Mardani Usman, menyebut peluang ekonomi di era industri 4.0 sangat terbuka lebar bila kita memiliki strategi untuk memanfaatkannya.
“Peluang usaha di era saat ini sangat terbuka lebar, sambil tidur saja kita dapat penghasilan. Itu tergantung kita mau bekerja keras dan menemukan strategi baru untuk menyambutnya,”ujarnya.
Lanjut Drs. Mardani “Penyusunan kurikulum ini nantinya harus mendorong mahasiswa menciptakan sesuatu terhadap kegiatan ekonomi ke masa yang akan datang, skemanya bisa diaplikasikan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa.”
Seperti diketahui, program studi yang terdapat di FEB UM Metro ialah S-1 Manajeman, S-1 Akuntansi, D-3 Keuangan dan Perbankan, serta D-3 Akuntansi. Sementara mekanisme penyusunan kurikulum program studi era industri 4.0 meliputi tujuan dasar pemikiran, kaitan kurikulum dengan SN-DIKTI dan tahapan penyusunan kurikulum.
Selain dihadiri oleh Dekan, Ketua LPM dan Dosen di lingkungan FEB UM Metro, rapat penyusunan kurikulum juga dihadiri oleh beberapa stakeholder dari kantor pajak Kota Metro, Birokrat Dinas Pendidikan, dan beberapa perusahaan di provinsi Lampung. (Nas/Hum).
