
UM Metro – UM Metro mengadakan Focus Group Discussion (FGD) terkait penyusunan Visi dan Misi untuk tahun 2020/2030 mendatang. Bertempat di Aula Gedung HI Kampus I UM Metro, diskusi berjalan dengan sangat aktif (22/01/20).
Mewakili tim 7 yang telah dipilih khusus oleh rektor UM Metro, Dr. Achyani, M.Si menjadi narasumber pertama dalam penyampaian draft Visi dan Misi UM Metro untuk tahun 2020-2030.
Ia menyampaikan bahwa Visi dan Misi yang telah dirancang ini disusun dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, seni, dan dinamika kehidupan masyarakat yang berubah dengan sangat cepat. Visi dan Misi juga harus bisa mengakomodasi stakeholder internal dan eksternal. Kesemua kepentingan tersebut harus dipertemukan dalam kalimat singkat dan padat, dan itulah kerumitan utama menyusun visi.
Visi dan Misi UM Metro sengaja dirancang lebih luas untuk bisa mewadahi kepentingan semua fakultas yang berlainan rumpun ilmunya, sehingga patokan spesifik dan terukur dalam rumusan visi dan misi UM Metro pun berbeda scopenya dengan Fakultas atau Program studi. Jika Visi dan Misi UM terlalu spesifik akan berakibat fakultas dan prodi kesulitan menurunkan visi dan misinya yang relevan.
Lalu kemudian rumusan Visi dan Misi ini disempurnakan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu UM Metro dalam Catur Darma Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang mencakup Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.
Menurutnya selama ini rencana strategis UM Metro telah berjalan dengan baik, namun seiring berjalannya waktu perlu adanya pembaruan visi dan misi agar sesuai dengan perkembangan zaman.
“Visi yang kami susun untuk tahun 2020-2030 adalah Profetika Profesional, Produktif, Inovatif dan Mencerahkan, Profetika Profesional maksudnya memiliki sifat kenabian yang diwujudkan dengan kesalehan individual dan kesalehan sosial dengan menjadi pelopor perubahan,” tegasnya.
Visi, misi, universitas yang disusun harus dapat dipahami dengan baik oleh seluruh civitas akademika di dalam institusi. Dalam hal ini sangat perlu adanya masukan dari berbagai pihak terkait baik eksternal maupun internal.
Peserta FGD banyak yang memberi masukan agar visi lebih marketable, mudah dipahami, diingat, dan tidak terlalu filosofis. Pada akhir penjelasannya, ia menekankan “Visi Misi ini masih berupa draft, namanya draft masih sangat mungkin berubah karena belum disahkan, kami akan terus melakukan FGD lanjutan sehingga visi dan misi ini sesuai untuk kepentingan semua stakeholder termasuk generasi mileneal.