Calon Mahasiswa Baru Mulai Padati Sekretariat PENMARU UM Metro

UM Metro – Hari ini tepat hari ke sepuluh pembukaan Penerimaan Mahasiswa Baru tahun akademik 2018/2019 gelombang I (satu) Universitas Muhammadiyah Metro, sejak dibuka pada 02 April minggu lalu.

Meski terbilang baru, gelombang semangat calon mahasiswa baru untuk bergabung di Universitas Muhammadiyah Metro yang memiliki slogan “Solusi Sukses Masa Depan” ini tergolong tidak sedikit. Hal ini terbuktikan denngan antusias calon mahasiswa dalam melakukan pendaftaran ondesk untuk verifikasi data dan pengambilan nomor tes.

Selain hal ini, yang tak kalah menarik dari PENMARU UM Metro tahun 2018 ini adalah dengan hadirnya beberapa mahasiswa akhir yang turut memainkan peran untuk melayani calon mahasiswa.

Selain mereka yang dihiasi dengan penampilan menarik, wawasan yang luas mengenai prosedur PENMARU UM Metro, mereka juga memiliki kualitas pelayanan yang tak kalah dengan penampilan mereka.

Sehingganya, dapat dipastikan calon mahasiswa yang akan melakukan verifikasi data dan pengambilan nomor tes akan terasa nyaman dibuatnya. Hal ini juga dikarenakan umur mereka yang terpaut tidak terlalu jauh, sehingga unsur rasa canggung alamiah yang kian dirasakan oleh siswa-siswi yang masih duduk di bangku sekolah ini berangsur-angsur mampu memudar.

Kepada tim Pusat Media Humas, Kordinator bidang Pendaftaran PENMARU UM Metro TA 2018/2019, Widi Wikanto, S.E. menuturkan, kehadiran mahasiswa akhir yang terlibat dalam pelayanan PENMARU UM Metro ini adalah teknik baru yang diterapkan oleh pihak Universitas.

Adanya mahasiswa akhir yang membantu dalam penerimaan calon mahasiswa baru ini merupakan strategi baru di UM Metro, dimana tahun sebelumnya belum pernah kami lakukan. Dan ini merupakan tahun pertama,” ujar Widi Wikanto, S.E. yang merupakan Kepala Biro Administrasi, Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) UM Metro ini.

Ia juga menuturkan, tahun sebelumnya ia dan tim pernah melibatkan mahasiswa aktif dalam PENMARU tahun 2017, namun dirasa kurang efektif lantaran manajemen dan mahasiswanya sendiri masih memiliki beban kuliah yang masih banyak.

Tahun lalu, kami juga melibatkan mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi, namun dikarenakan mereka masih aktif kuliah, sehingga tidak berjalan efektif. Tahun ini kami evaluasi dengan sistem yang lebih baik lagi, dimana mahasiswa yang akan bertugas kami bekali beberapa prosedur tentang Pendaftaran yang kami beri nama Frontliner Team,” tukasnya. (AL-Bayurie¦Hum)



Tinggalkan Balasan