Bowo Ajak Tim Tebar Program MURTAT
- 28 September 2017
- Posted by: Humas UM Metro
- Category: Uncategorized @id
UM Metro – Menjadi pemuda kreatif merupakan harapan bagi setiap individu. Kreatif adalah suatu proses, tindakan, dan kemampuan untuk memberi suatu gagasan baru dalam pemecahan suatu masalah. Contoh pemuda pemudi kreatif diwujudkan melalui program penyuluhan Hidrogel di masyarakat oleh mahasiswa PPLT-Tematik di SMK N 1 Pekalongan
I Gede Warse selaku perwakilan mahasiswa pendidikan biologi menambahkan bahwa HIDROGEL adalah kristal polimer yang berfungsi menyerap dan menyimpan air maupun nutrisi untuk tanaman dalam jumlah besar. Penyuluhan hidrogel ini dapat memberikan manfaat serta wawasan bagi masyarakat desa sidodadi kec. Pekalongan.
Ketua PPLT-Tematik, biasa dipanggil Bowo menuturkan, sosialisasi HIDROGEL yang dicetuskan oleh mahasiswa PPL-T UM Metro di desa sidodadi ini bertema: MURTAT (Muda, kReaTif, BerkuAliTas). Tema MURTAT ini memiliki makna bahwa para pemuda desa sidodadi harus memiliki pola pikir yang cerdas sehingga dapat terwujudnya pemuda yang kreatif, inovatif dan berkualitas.
“Penyuluhan yang telah dilaksanakan mencakup materi mengenai tata cara pembuatan hidrogel, tanaman yang dapat digunakan untuk hidrogel serta tata cara perawatan hidrogel,” ungkap nara sumber saudari Kiki Lukmawati dari prodi Pendidikan Biologi.
Menurut mereka, acara ini mendapat sambutan antusias oleh para pemuda dan pemudi desa Sidodadi. Pasalnya, pemuda dan pemudi desa Sidodadi baru pertama kali mengetahui bahwa terdapat media untuk tanaman hias pengganti tanah yang disebut HIDROGEL.
“Tanaman dengan media HIDROGEL ini merupakan tanaman yang ramah lingkungan artinya tanaman hidrogel ini merupakan tanaman yang tidak merusak alam lingkungan yang ada disekitarnya atau suatu program yang tidak membuat dampak buruk atau dampak negatif terhadap lingkungan sekitar,” ungkap Kiki Lukmawati
Kiki lukmawati juga menuturkan, Hidrogel merupakan kristal polimer yang berfungsi menyerap dan menyimpan air dan nutrisi untuk tanaman dalam jumlah besar. “Adapun tata cara pembuatan hidrogel adalah dengan menuang hidrogel yang masih berbentuk kristal sebanyak 5 gr kemudian di beri pewarna makanan berupa pasta (pewarnaan disini sesuaikan dengan selera anda) dan direndam dengan air sebanyak 1 liter dan rendam selama kurang lebih 4 jam.Setelah hidrogel mengembang, buang air dalam hidrogel kemudian ditiriskan selama 10 menit dan hidrogel siap dimasukkan kedalam vas bunga. Adapun contoh tanaman yang dapat digunakan adalah Aglonema sp (misal dona carmen dan red sumatra),Scindapsus sp (Misal sirih hias) dan Anthurium sp (misal kuping gajah),” terangnya.
Menurut mereka, program ini dapat berlangsung dengan lancar tidak terlepas dari dukungan serta bimbingan Bapak Riswanto,M.Pd dan Hadi Pranoto,M.Pd selaku DPL dan berkat kerja keras rekan-rekan mahasiswa PPL-T UM Metro di desa Sidodadi.
Sementara itu, Wahyu, pemuda desa Sidodadi yang berusia 18 Tahun mengatakan asas manfaat program tersebut. “Program ini sangat bermanfaat untuk kami, sejauh ini baru pertama kali ini, saya mengikuti penyuluhan mengenai Hidrogel, serta banyak sekali ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan pada acara ini. Saya berharap dengan adanya penyuluhan hidrogel ini dapat membawa perubahan bagi para pemuda desa Sidodadi,” tandasnya. (Al-Bayurie¦Hum)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.