Tausiyah Ustadz Fir’adi dalam Kajian Ramadan Pascasarjana UM Metro

UM Metro – Dalam kajian ramadan 1440 H, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah (UM) Metro menghadirkan Ustadz Fir’adi, LC., M.H.I., sebagai penceramah. Acara digelar menjelang berbuka puasa di kampus setempat, Sabtu (25/5/2019).

Menurut Dr. Agus Sutanto, M.Si., selaku Direktur Pascasarjana UM Metro, Ustadz Fir’adi merupakan penceramah yang pernah menimba ilmu di Madinah. “Mari kita niatkan sama-sama menimba ilmu, mengingat penceramah yang akan mengisi tausiyah telah lama belajar di Madinah,” ucapnya.

Sekitar pukul 17.25 WIB, Ustadz Fir’adi mengawali tausiyahnya dengan menyebutkan bahwa kajian menjelang berbuka puasa sore itu akan membahas tentang keutamaan berbagi.

“Tema kita sore ini adalah merajut kebersamaan dengan saling berbagi, ini sebenarnya bahasa dari berbagi sesuatu yang bermanfaat, berbagi sebagian rejeki yang Allah SWT titipkan kepada kita. Oleh karena itu kajian kita sore menjelang berbuka ini adalah tentang keutamaan berbagi,” ucapnya.

Ustadz Fir’adi sore itu juga menyebut berbagai cara yang bisa ditempuh dalam hal berbagi kepada sesama. Seperti dosen berbagi ilmu kepada mahasiswa, bagi yang memiliki harta bersedekah kepada yang kurang mampu, dan berbagi manfaat kepada orang lain, itu semua adalah jenis sedekah yang bisa diberikan selama bulan ramadan dan bulan-bulan yang lain.

Dalam kesempatan yang sama ia juga menyampaikan beberapa keutamaan yang dapat diperoleh oleh orang-orang yang berbagi di jalan Allah SWT. Salah satu keutamaannya adalah untuk menghapus dosa dan kesalahan yang pernah diperbuat.

“Berbagi itu merupakan jalan untuk menghapus dosa dan kesalahan kita, sebagaimana sabda Rasululloh SAW dalah riwayat At-Tirmidzi, Sesungguhnya berbagi itu akan menghapus dosa dan kesalahan sebagaimana air meredam panasnya api.“

Selain itu, berbagi juga merupakan sarana untuk mendatangkan payung dan naungan Allah SWT pada hari kiamat, dimana pada hari itu tidak ada naungan dan tidak ada payung dari panasnya Padang Mahsyar kecuali naungan Allah SWT.

“Rasululloh menyebutkan ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah SWT di hari kiamat, yaitu orang yang berbagi kepada orang lain, orang yang memberikan hartanya kepada orang lain, dan bersodakoh kepada orang lain.”

Maka dari itu ia mendorong kepada pihak-pihak yang memiliki kedudukan atau yang dititipi harta lebih oleh Allah SWT untuk memberikan keteladanan dalam hal berbagi.

“Bagi orang-orang yang memiliki peran perubahan di depan, dianjurkan untuk menampakan sebagian amalnya dihadapan orang lain, sebagai motivasi bagi yang lain dalam hal berbagi,” jelasnya di hadapan rektor, direktur Pascasarjana dan jamaah lainnya yang hadir.

Selain dua keutamaan yang tertulis di atas, dalam tausiyahnya Ustadz Fir’adi menyampaikan sekitar dua belas poin mengenai keutamaan berbagi kepada sesama, baik selama bulan suci ramadan maupun pada bulan-bulan di luar bulan ramadan. (Nas/Hum).

Tinggalkan Balasan