UM Metro – Atas usaha yang digeluti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UM Metro pada pekan lalu, yang melibatkan mahasiswa baru dalam penggalangan sembako guna mengkader mereka menjadi jiwa-jiwa yang peduli, kini panji-panji merah UM Metro ini berhasil salurkan kepada masyarakat yang kurang mampu dengan mengarungi dua kabupaten/kota, Kamis (14/9/17).

Harco Gemeli Putra melaporkan pada tim Humas UM Metro dalam rilisnya pada hari (15/9/17) ini, penyaluran sembako tersebut melibatkan seluruh Pimpinan Komisariat Fakultas yang ada di lingkungan UM Metro.

“Hari ini tanggal 14 September 2017, mahasiswa baru UM Metro dari perwakilan setiap fakultas dan kawan-kawan IMM UM Metro, membagikan sembako di dua lokasi,” paparnya.

Mahasiswa Fakultas Hukum ini mengemukakan, dua lokasi tersebut adalah desa Sinar Seputih, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah dan sekitaran Kota Metro.

“Kedua lokasi tersebut yang pertama adalah desa Sinar Seputih Kecamatan Bangun Rejo Kabupaten Lampung Tengah dan yang kedua, sekitaran Kota Metro yang sudah kita data, khusus kota metro akan dibagikan pada hari Minggu besok,” terangnya.

Remaja 21 tahun ini juga menjelaskan bahwa sembako yang mereka dapat dari mahasiswa baru UM Metro tersebut  berjumlah 109 bungkus setelah dibagi rata oleh mereka beberapa hari yang lalu.

“Sembako kita dapat dari seluruh mahasiswa baru yang dibawa waktu mastama.
Jumlah sembako yang sudah kita satukan sebanyak 109 bungkus.
Alhamdulillah Desa Sinar Seputih sudah dibagikan sebanyak 80 bungkus dan sisanya kita bagikan di Kota Metro untuk masyarakat yang membutuhkan,” tegasnya.

“Kegiatan ini kami rutinkan setiap setahun sekali pada waktu masa ta'aruf mahasiswa baru yang bertujuan untuk menanamkan bahwasannya mahasiswa peduli dengan sosial dan masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.

Menurutnya kegiatan tahunan tersebut merupakan wujud nyata kepeduliaan mahasiswa terhadap masyarakat yang membutuhkan, hal ini tidak terlepas dari berkembangnya era modern yang begitu pesat sehingga tidak jarang masyarakat kampus acuh akan hal tersebut.

“Karena nanti nya pasti mahasiswa akan terjun di masyarakat. Masyarakat tidak akan tanya fakultas dan nilai IPK kalian berapa? yang mereka inginkan adalah apa yang kalian bisa berikan untuk masyarakat yang tentunya bermanfaat. Di dunia ini sudah banyak manusia yang pintar, jenius, lulusan Sarjana, Doktor bahkan yang bergelar Profesor. Namun yang mengerti dan peduli terhadap sesama manusia yang membutuhkan hanyalah segilintir orang,” pungkasnya. (Al-Bayurie¦Hum)

Tinggalkan Balasan