Berbahan Daun Sirih dan Jeruk Nipis, Dosen UM Metro Galakkan Pembuatan Handsanitizer

UM Metro – Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah (UM) Metro memberikan pelatihan pembuatan handsanitizer yang terbuat dari bahan daun sirih dan jeruk nipis. Pelatihan diberikan kepada Ibu-Ibu Aisyiyah Srilungguh Desa Siraman Pekalongan, Selasa, (19/10/21).

Mereka diantaranya Dr. Dwi Rahmawati, M.Pd., Dr. Rahmad Bustanul Anwar, M.Pd., Dr. Sudarman, M.Pd., Drs. Jazim Ahmad, M.Pd., dan Yeni Rahmawati ES., M.Pd.

Peserta dalam pelatihan ini berjumlah 23 peserta dengan 5 mahasiwa UM Metro., dengan Dr. Dwi Rahmawati, M.Pd sebagai pemateri, yang demontrasi secara langsung tentang langkah-langkah pembuatan handsanitizer alami berbahan daun sirih. Sedangkan dosen lainnya  mendampingi mitra secara langsung mempraktekan membuat handsanitizer alami berbahan daun sirih.

Dwi menyatkan, pelatihan ini akan menjadi sebuah pemanfaatan sumber daya alam yang ada di sekitar.

“Daun sirih dan jeruk nipis yang dibuat menjadi handsanitizer merupakan suatu hasil kreativitas pemanfaatan sumber daya alam. Diharapkan dapat membantu mitra untuk mengembangkan kreativitasnya dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar untuk membuat produk yang memiliki nilai guna tinggi,” kata Dwi.

Menurut Rahmad, bahan baku yang digunakan tergolong mudah dan murah untuk didapatkankan.

“Dengan bahan yang mudah dan murah untuk diperoleh seperti daun sirih dan jeruk nipis,  diharapkan dapat mendorong mitra untuk termotivasi membuat sendiri handsanitizer untuk keperluan pribadi,” ujar Rahmad.

Selain itu, Sudarman memaparkan manfaat yang didapatkan dari pelatihan ini seperti mudahnya dilakukan kapanpun dan dimanapun.

“Pembuatan handsanitizer alami berbahan daun sirih dan jeruk sirih dapat dilakukan kapanpun, tanpa memerlukan waktu khusus. Dengan demikian, mitra dapat mengerjakannya disela-sela waktu kosong. Selain itu dengan menggunakan handsanitizer dapat menekan penyebaran covid,” kata Sudarman.

Ditambahkan oleh Yeni, manfaat lain pelatihan ini sebagai penekan biaya pengeluaran rumah tangga.

“Di tengah meningkatnya kebutuhan handsanitizer di saat pandemik seperti sekarang, kita dapat memanfaatkan daun sirih dan jeruk nipis dengan mengolahnya menjadi handsanitizer. Den gan demikian dapat menekan pengeluaran anggaran untuk membeli handsanitizer,” ujar Yeni.

Pada akhir pelatihan, salah satu peserta pelatihan, Fatimah Nur menyampaikan terimakasihnya atas pelatihan yang diberikan oleh dosen pendidikan matematika tersebut.

“Saya sangat berterimakasih sekali kepada Bapak dan Ibu dari Program Studi Pendidikan Matematika UM Metro yang telah memberikan pelatihan memanfaatkan daun sirih dan jeruk nipis menjadi handsanitizer. Selain itu, dengan dapat membuat sendirihan sanitizer dapat mengurangi biaya pengeluaran untuk membeli handsanitizer,” tutup Fatimah.