Antisipasi  Jurnal Predator, UPI UM Metro Helat Sosialisasi Tracking dengan Menggunakan Metode PAK

UM Metro – Unit Publikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Metro sukses helat Sosialisasi Tracking Jurnal Predator dengan Menggunakan Metode Penilaian Angka Kredit (PAK), Jum’at (27/10/17).

Sosialisasi yang berlangsung di gedung E kampus I UM Metro ini diikuti oleh kisaran 150 dosen dari 200 dosen yang ada di lingkungan UM Metro.

Di pembukaan acara, Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Muhfahroyin, M.T.A.  menuturkan, dosen yang ada di lingkungan UM Metro harus berhati-hati dalam melakukan publikasi ilmiah mengingat biaya yang dibayarkan relatif besar.

Sudah berbayar, ternyata predator. Ada juga yang sudah berbayar ternyata diblacklist DIKTI, ada yang lainnya discontinue. Supaya tidak seperti itu maka fungsi dan peran Unit Publikasi Ilmiah UM Metro ada di SK Rektor,” tuturnya.

Setelah terbentuk Unit Publikasi Ilmiah, Ia menegaskan, maka Rektor memberi mandat kepada petugasnya, Pak Eko Susanto dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, ditunjuk untuk mengurus Publikasi Ilmiah di UM Metro.

tugas kepala UPI UM Metro akan saya bacakan yang pertama yaitu meningkatkan reputasi jurnal-jurnal di lingkungan UM Metro. Yang 10 yang sudah di DOAJ itu menuju reputasi, yang lain terus bergerak, pola OJS dijalankan. Yang kedua melakukan pendampingan Jurnal indeksasi dan internasionalisi,” ujar dosen Program Pascasarjana UM Metro tersebut.

Yang ketiga adalah, tambahnya, memvalidasi jurnal dengan PAK. Supaya tidak ditangkap di KOPERTIS atau di DIKTI.

Loh kok ini kayak gini. Gak boleh, artinya diantisipasi dulu. Ini tentu tidak main-main. Itu pengalaman, autodidak yang kuat, serta link yang juga lengkap. (https://www.armstone.com.au/) Terus yang keempat melakukan identifikasi plagiarism,” tambahnya.

Sementara Kepala UPI UM Metro, Eko Susanto, S.Pd., M.Pd. Kons. mengungkapkan, maraknya publikasi jurnal yang berlabel predator di dunia dosen bukanlah hal yang asing lagi.

Publikasi ilmiah merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap dosen guna mencapai kredit yang diinginkan. Sehingga tidak jarang sebagian dosen terjebak dalam publikasi yang tidak diakui oleh pihak KOPERTIS atau DIKTI,” terangnya.

Oleh karena itu, lanjut Eko Susanto, S.Pd., M.Pd. Kons., sosialisasi yang ikut didukung oleh Relawan Jurnal Indonesia (RJI) hari ini akan mengupas tuntas hal tersebut. Sehingga tidak ada lagi dosen kita yang ikut terjebak nantinya. (Al-Bayurie¦Hum)



Tinggalkan Balasan