PDNA Kota Metro Gelar Musda ke-V di UM Metro

UM Metro – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Metro menyelenggarakn musyawarah daerah (Musda) ke-5 yang menghadirkan pembicara nasional dari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) Diyah Puspitarini, M.Pd. di Aula Gedung E UM Metro pada sabtu (18/3/17).

PDNA Kota Metro  mengangkat sebuah tema yang cukup menarik di musda ke-5 PDNA Kota Metro kali ini yakni Gerakan Perempuan Muda Muhammadiyah Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa. Kegiatan yang juga diisi dengan Seminar Nasional yang tidak kalah menarik yang bertema Reposisi Perempuan Sebagai Pelopor Kebangkitan Peradaban.

Menurut informasi yang dituturkan oleh ketua Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah  Diyah Puspitarini saat melakukan perbincangan di ruang Rektor UM Metro yang disambut baik oleh Rektor UM Metro sendiri bersama PDM Kota Metro, Asisten I Kota Metro dan Ketua DPRD Kota Metro bahwa Musda ini adalah Musda yang pertama yang ia hadiri sepanjang ia menjabat di Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah.

Hal ini juga yang disinggung oleh ketua PDNA Kota Metro Tri Hanifah, M.Pd.I. saat memberikan sambutan di acara pembukaan Musda PDNA Kota Metro yang ke-5. “Saya mengucapkan terima kasih kepada pemateri Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiah karena telah berkunjung ke Kota Metro. Ini adalah suatu kebanggan tersendiri bagi kami PDNA Kota Metro apalagi Musda ini adalah Musda yang pertama kali di hadiri langsung oleh PPNA,” ujar Hanifah.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Lampung Ratna Widyastuti, M.Psi. sangat mengapresisasi atas terselenggaranya Musda PDNA yang ke-5 ini. Ratna menyampaikan bahwa dalam berorganisasi dibutuhkan dua kesiapan yakni kesiapan untuk memimpin dan dipimpin.

“Kita dalam berorganisasi dibutuhkan dua kesiapan yakni kesiapan memimpin dan kesiapan dipimpin untuk melanjutkan tradisi kepemimpinan dan kebijakan organisasi baik dalam kebijakan yang lama maupun kebijakan yang baru,” terang Ratna.

“Nasyiatul Aisyiyah adalah gerakan otonom Muhammadiyah yang memiliki ciri gerakan sebagai gerakan amar ma’ruf nahi munkar, spritual, intelektual dan sebagai gerakan sosial masyarakat. Untuk itu kita harus bekerja keras dan kerja cerdas,” paparnya.

“Nasyiatul Aisyiyah sebagai gerakan ibu-ibu pelindung anak yang bergerak dalam memajukan life skill dan juga soft skill bertujuan untuk mendidik wanita-wanita yang ada disekitar kita agar dapat hidup secara islami,” tambahnya.

Musda PDNA yang ke-5 ini turut di hadiri DPRD Kota Metro Anna Morinda, S.E., M.M. dan Walikota Kota Metro yang di wakili asisten I Ridwan, S.H., M.H. yang juga diminta untuk memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Musda PDNA yang ke-5 secara resmi.

“Nasyiatul Aisyiyah yang merupakan gerakan otonom Muhammadiyah yang berjalan dengan meluruskan semangat perjuangan bangsa dan negara, hendaknya senantiasa bergerak dan berpikir positif dengan tidak mementingkan kepentingan pribadi sehingga Nasyiatul Aisyiyah ini dapat dijadikan sarana berorganisasi bagi masyarakat dengan menegakkan tauhid berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunah,” kata Ridwan.

Tidak kalah pentingnya adalah permintaan anggota PDNA Kota Metro kepada Pimpinan Daerah Muhamamdiyah (PDM) Kota Metro Daud Shidiq untuk memberikan saran kepada PDNA Kota Metro dalam Musda yang ke-5 ini.

“Nasyiatul Aisyiyah hendaknya bekerja gesit, cerdas, dan tepat,” saran Mbah Daud sapaan akrab warga Muhammadiyah Kota Metro.

“Musyawarah ini hendaknya memiliki paling tidak 3 karakter yakni sebagai Pelopor, Pelangsung dan Penyempurna,” pungkasnya. (Al-Bayurie¦Hum)



Tinggalkan Balasan