Bedah Buku “Bisikan Daun Jatuh”: Menyuarakan Luka dan Harapan di Balik Kasus Bullying
- 28 Oktober 2025
- Posted by: Humas UM Metro
- Category: Berita Terbaru
UM Metro | Di tengah maraknya kasus bullying di lingkungan pendidikan, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Metro menggelar kegiatan Bedah Buku bertajuk “Bisikan Daun Jatuh” karya Wahyudi Pratama. Aula AR. Fahruddin, Selasa, (28/10/2025).
Buku ini tidak hanya menceritakan kisah fiksi, tetapi juga membuka luka sosial yang nyata terjadi di sekitar kita, tentang korban, diam, dan keberanian untuk bersuara.
Kepala Perpustakaan UM Metro, Tri Krisniati, S.Pust., dalam sambutannya menyebut bahwa bullying bukan sekadar persoalan sepele, melainkan konflik sosial yang meninggalkan bekas mendalam pada korban.
“Melalui novel ini, kita diajak memahami dan mencegah perilaku bullying yang masih sering terjadi di sekitar kita. Perundungan bukan hal kecil, karena dampaknya sangat besar, terutama bagi korban,” ujarnya.
Tri Krisniati menekankan pentingnya empati dan keberanian untuk menolak segala bentuk kekerasan, baik verbal maupun sosial, di lingkungan pendidikan.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai kesempatan untuk belajar dan menumbuhkan sikap saling menghargai antar sesama. Semoga setelah acara ini, kita semua lebih berani untuk berkata tidak pada bullying,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Metro yang diwakili oleh Wakil Rektor IV, Dr. M. Ihsan Dacholfany, M.Ed., mengapresiasi penyelenggaraan acara tersebut sebagai upaya nyata dalam memperkuat budaya literasi dan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa.
“Buku adalah jendela ilmu yang menambah dan membuka cakrawala wawasan kita. Melalui bacaan seperti ini, kita diajak merenungi sisi gelap kehidupan yang sering luput dari perhatian, sekaligus belajar mencari jalan keluarnya,” ungkapnya.
Kegiatan yang turut menggandeng Gramedia Cabang Lampung ini juga menghadirkan penulis buku, Wahyudi Pratama, yang berbagi kisah di balik lahirnya novel tersebut. Ia mengungkapkan bahwa inspirasi buku ini datang dari berbagai kisah nyata tentang korban perundungan yang jarang mendapatkan ruang untuk bersuara.
Acara bedah buku ini menjadi ruang reflektif bagi mahasiswa dan dosen untuk melihat bahwa konflik sosial seperti bullying bukan hanya tanggung jawab sekolah atau kampus, melainkan tanggung jawab kemanusiaan bersama.
Menutup acara, Tri Krisniati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, terutama Gramedia Cabang Lampung dan tim perpustakaan yang telah bekerja keras menyukseskan kegiatan ini.
