Prof. Jaenuri: Teguhkan Ideologi dan Amal untuk Menguatkan Gerakan Muhammadiyah
- 26 Agustus 2025
- Posted by: Humas UM Metro
- Category: Uncategorized @id
UM Metro – Universitas Muhammadiyah (UM) Metro menjadi tuan rumah kegiatan Upgrading AIK yang menghadirkan Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Achmad Jaenuri, Ph.D. Dalam kajiannya, beliau menekankan pentingnya penguatan ideologi dan komitmen amal usaha sebagai fondasi utama keberlanjutan gerakan Muhammadiyah.(25/08)
Menurut Prof. Jaenuri, Muhammadiyah telah lebih dari satu abad konsisten hadir sebagai gerakan Islam modern yang memberi kontribusi nyata bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan. “Kekuatan Muhammadiyah tidak hanya pada amal usahanya, tetapi juga komitmen warganya untuk terus menegakkan ideologi yang berakar pada ajaran Islam, Al-Qur’an, dan Sunnah,” ujarnya.
Ideologi Muhammadiyah
Prof. Jaenuri menegaskan, ideologi Muhammadiyah bukanlah dogma kaku, melainkan sistem pemikiran yang bersumber dari ajaran Islam dan tradisi keilmuan, lalu dirumuskan secara kontekstual sesuai tantangan zaman. Karakter ideologi ini adaptif, dinamis, dan senantiasa berpijak pada ruh Islam yang murni.
Fungsinya antara lain:
- Sebagai alat analisis sosial dalam membaca perubahan masyarakat.
- Memberikan rasionalisasi gagasan gerakan.
- Menjadi benteng ideologis dari pengaruh luar.
- Memberi dasar filosofis bagi amal usaha Muhammadiyah.
Sumber utama ideologi Muhammadiyah berasal dari Al-Qur’an dan Sunnah, diperkuat pemikiran kontemporer, serta gagasan para tokoh persyarikatan. Hal itu kemudian terumuskan dalam berbagai dokumen resmi, seperti Muqaddimah AD, HPT, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, hingga *Risalah Islam Berkemajuan*.
Ciri Gerakan Muhammadiyah
Sebagai gerakan dakwah, Muhammadiyah berperan menyeru pada kebaikan (amar makruf) dan mencegah keburukan (nahi munkar). Gerakannya bersifat kultural, tidak terikat politik praktis, namun fokus pada pemberdayaan umat melalui bidang pendidikan, kesehatan, sosial, hingga filantropi.
Selain itu, Muhammadiyah menekankan purifikasi dalam ibadah serta modernisasi pada aspek sosial-kemasyarakatan.
Tujuan utama Muhammadiyah adalah menegakkan Islam agar menjadi rahmat bagi seluruh alam dan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Hal ini diwujudkan melalui amal usaha dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi, serta kegiatan sosial lain.
Setiap warga Muhammadiyah dituntut memiliki karakter Islami dengan wawasan luas, sikap toleran, serta konsistensi amal nyata. Prinsip dasar yang harus dipegang ialah: sedikit bicara banyak bekerja, ikhlas, dan berlomba-lomba dalam kebajikan.
Komitmen warga Muhammadiyah, kata Prof. Jaenuri, diwujudkan dalam tiga hal utama: memahami Islam berkemajuan, berpegang teguh pada aturan persyarikatan, serta membangun Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dengan nilai siddiq, amanah, tabligh, dan fathonah.
Untuk menjaga komitmen tersebut, Prof. Jaenuri mengingatkan perlunya kajian ideologi Muhammadiyah yang berkesinambungan, kaderisasi sejak dini, hingga penempatan pimpinan AUM pada sosok yang memahami visi gerakan.
Ia juga menekankan pentingnya menumbuhkan nasionalisme Muhammadiyah, yakni kecintaan pada bangsa yang sejalan dengan misi dakwah persyarikatan.
“Komitmen terhadap organisasi dan amal usaha adalah bukti nyata kesetiaan warga Muhammadiyah. Dengan ideologi yang kokoh dan semangat dakwah yang konsisten, Muhammadiyah akan terus memberi pencerahan bagi umat, bangsa, dan dunia,” pungkasnya.