FAI UM Metro Gelar Academic Bechmarking Bersama Balitbang LPTQ Nasional AMM Yogyakarta

FAI UM Metro Gelar Academic Bechmarking Bersama Balitbang LPTQ Nasional AMM Yogyakarta

UM Metro – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (UM) Metro mengadakan Academic Bencmarking Bersama Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Nasional Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (AMM) Yogyakarta. Kegiatan ini bertemakan “Penguatan Kolaborasi Akademik dan Spiritualitas Qur’ani dalam Pengembangan Pendidikan Agama Islam di Era Modern”. Yang dilaksanakan pada Selasa, (22/7) di Gedung Dakwah AMM Yogyakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk Memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan lembaga keagamaan, guna mencetak lulusan PAI yang unggul secara intelektual dan spiritual serta sebagai bahan acuan peningkatan mutu akademik di Fakultas Agama Islam di UM Metro.

Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Metro, Muhammad Nur, M.Kom.I, menyampaikan bahwa metode Iqra’ merupakan nafas pertama bagi dirinya dalam belajar membaca Al-Qur’an sejak kecil.

“Saya sejak lama ingin tahu bagaimana Iqra’ bisa menjadi metode awal dalam pengajaran membaca Al-Qur’an,” ujarnya dalam sambutan pembukaan kegiatan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Rektor AIK dan Kerjasama UM Metro, Muhammad Ihsan Dacholfany yang ikut serta dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa karyawan, dosen, bahkan sampai dengan pejabat di tingkat Fakultas bahkan Rektorat di UM Metro memiliki standar hapalan yang harus dimiliki bahkan kelulusan mahasiswa, minimal sudah harus memiliki hafalan surat – surat dari al-Qur’an.

FAI UM Metro Gelar ACADEMIC BECHMARKING Bersama Balitbang LPTQ Nasional AMM Yogyakarta

Ihsan yang juga diamanahi oleh Walikota Metro untuk menjadi Wakil Ketua MUI Kota Metro menyampaikan bahwa UM Metro telah melakukan kegiatan keagamaan yang bekerjasama dengan lembaga keagamaan seperti Manajemen Pengelolaan masjid, Pemulasaran Jenazah, Pelatihan Khotib, Pendampingan pembinaan baca Quran bagi warga UM Metro dsb nya.

Dengan kunjungan ini, beliau berharap yang akan datang- kelak UM Metro mampu mengadakan Kegiatan pelatihan Metode membaca Al-Qur’an untuk seluruh warga UM Metro dan para guru mengaji di Lampung agar nantinya dapat memahami metode bahkan memiliki sertifikat yang kompeten untuk mengajarkan baca tulis al-Qur’an dengan baik dan benar serta berharap kepada Allah agar dapat mengikuti kegiatan nantinya dengan baik serta mampu mengamalkan ilmu yang didapat, sehingga generasi selanjutnya sehingga semakin baik dalam membaca Al-Qur’an serta ada yang menjadi hafidz dan hafidzah.

Ketua Tim Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) AMM Yogyakarta, Ustadz Roihan Afandi, S.I.P., dalam sambutannya menyampaikan bahwa revitalisasi gerakan dakwah Al-Qur’an bukanlah sekadar perbaikan secara fisik, melainkan sebuah proses transformasi yang mendalam, yang menyentuh aspek ruang, komunitas, hingga persepsi masyarakat terhadap Al-Qur’an.

“Revitalisasi lebih dari sekadar perbaikan bangunan atau fasilitas. Ini adalah proses yang menyeluruh, menyentuh transformasi ruang dakwah, komunitas pembelajar, hingga cara pandang masyarakat terhadap pentingnya literasi Al-Qur’an,” ungkapnya

Ustadz Roihan juga menjelaskan bahwa LPTQ AMM Yogyakarta telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia, yang menjadi landasan hukum atas berbagai program pelatihan dan pengembangan metode pembelajaran Al-Qur’an yang mereka lakukan.

Metode Iqra’ sendiri lahir dari perjuangan KH. As’ad Humam, tokoh AMM Muhammadiyah yang dikenal sebagai penggagas Gerakan Pemberantasan Buta Huruf Baca Al-Qur’an di Indonesia. “Berkat perjuangan beliau, hingga kini jutaan umat Islam di Indonesia bisa membaca Al-Qur’an dengan metode Iqra’,” ujarnya.

Ustadz Roihan menyebutkan bahwa target pembelajaran metode ini adalah peserta dapat membaca Al-Qur’an lancar dalam satu tahun, bahkan di lembaga mereka, anak-anak TK sudah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.

“Kami terus berinovasi mengembangkan buku Iqra’ agar lebih menarik bagi anak-anak. Kami juga berharap para guru ngaji dapat mengikuti pelatihan agar dakwah Al-Qur’an semakin berkembang,” pungkasnya.

Ustadz Iwan Susanto, trainer metode Iqro’, menyampaikan materi mengenai teknik pengajaran metode Iqro’ dan penyusunan kurikulum dalam pembelajaran Iqro’

Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa seorang guru mengaji memiliki tiga tugas pokok, salah satunya adalah memahami karakteristik dan kemampuan peserta didik dalam proses belajar membaca Al-Qur’an.

“Dalam mengajarkan Iqro’, jangan terpaku pada seberapa banyak halaman yang diselesaikan, tetapi perhatikan waktu dan kemampuan anak dalam memahami dan melafalkan bacaan dengan benar,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa standar kenaikan kelas dalam pembelajaran Al-Qur’an seharusnya tidak hanya dinilai dari kecepatan membaca, melainkan dari ketepatan bacaan. “Benar dalam membaca lebih penting daripada cepat. Walaupun bacanya masih lambat, selama benar, itu sudah menjadi standar untuk naik ke tingkat selanjutnya,” ujarnya.

Materi ini menjadi bekal penting bagi para guru ngaji dalam meningkatkan kualitas pengajaran Al-Qur’an berbasis metode Iqro’, sekaligus memperkuat pemahaman kurikulum yang sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.

Kegiatan ini diikuti oleh 114 mahasiswa fakultas agama Islam Program Universitas Muhammadiyah Metro dan turut membimbing acara ini langsung oleh Pimpunanan FAI UM Metro diantaranya WD 1 Heri Cahyono, M.Pd.I,, WD 2 Dr.Iswati M.Pd.I , kaprodi KPI Hariyanto, M.Kom.I.,Kaprodi PIAUD Normawanti , MPd.I dan Kaprodi PAI Dr.Kuliyatun serta dosen Pendamping /Pembimbing yang lain, Dr.M.Sabdo ketua lembaga Pengkajian dan Penerapan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LPP Aik) dan dosen UM Metro, Ismatul Izzah M.Pd.

Semoga kegiatan Bencmarking bersama Balitbang LPTQ Nasional ini mendapat manfaat dan berkah untuk semua serta selalu memohon ridho kepada Allah SWT.