6 Kunci Fokus dalam Bekerja
- 9 Juli 2020
- Posted by: Humas UM Metro
- Categories: Laman Opini, Uncategorized @id

Laman Opini – Besar tidaknya suatu lembaga atau perusahaan sangat bergantung pada kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya. Kinerja yang tinggi dapat membuat suatu lembaga menjadi lebih solid dan maju. Hal ini tidak lepas dari bagaimana keseharian setiap SDM, bagaimana cara menjaga stabilitas emosi dalam bekerja. Dapat kita lihat bahwa kualitas kinerja sangat berperan penting dibandingkan kuantitas SDM. Jumlah SDM yang sedikit tapi memiliki etos kerja yang baik akan lebih bermanfaat ketimbang jumlah SDM yang banyak tetapi etos kerjanya rendah.
Tidak dapat dielakkan lagi bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang. Perasaan lelah dan stres akan membuat tidak fokus sehingga menurunkan mood dalam bekerja. Hal-hal penting yang harus dilakukan dapat terlewat bahkan terlupakan. Menurut dr. Chairizal (2018) tingkat stres seseorang akan sangat berpengaruh pada kesehariannya tidak hanya pada lingkungan kerja tetapi juga pada interaksi dengan rekan sejawat bahkan keluarga. Akan sangat fatal karena semua permasalahan saling berkaitan; stres akibat permasalahan di keluarga akan berpengaruh di dunia kerja begitu pula sebaliknya stres ditempat kerja akan mempengaruhi keharmonisan dalam keluarga.
Ada beberapa hal yang dapat diterapkan guna menjaga agar tetap fokus dalam bekerja, yaitu:
Task Priority
Pengaturan jadwal kerja dengan memilih mana yang lebih penting didahulukan sehingga tidak semua pekerjaan dikerjakan diakhir waktu (deadline). Bekerja dibawah tekanan akan memicu stress sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pemetaan tugas dari yang paling penting sampai yang rutin dilakukan sangat penting. Sangat dihindari multitasking pekerjaan karena hanya membuat hasil yang tidak maksimal antara pekerjaan satu dan lainnya. Fokus dalam mengerjakan sebuah pekerjaan akan membuat semua pekerjaan dapat terlaksana dengan baik dan hasil yang diharapkan lebih maksimal.
Work Sincerely
Salah satu penyebab kehilangan fokus saat bekerja adalah ketika kita merasa bosan dan terjebak dalam rutinitas. Sehingga tak pelak akan coba mencari pelarian dengan melakukan aktivitas lainnya, di mana salah satunya adalah membuka social media atau bergosip di whatsapp. Agar kita bisa tetap fokus, maka hal pertama yang perlu kita lakukan adalah memaknai dengan sungguh-sungguh setiap kerja yang kita lakukan. Tidak selalu mengharap imbalan dan pujian adalah cara agar dapat bekerja dengan tulus sehingga apabila tidak memperoleh pujian atau apresiasi dari orang lain tidak membuat kita berkecil hati.
Commitment
Bekerjalah sesuai dengan jadwal kerja yang sudah kita buat seperti pukul 08.00-17.00 karena ini adalah jadwal bekerja yang efektif. Bekerja diluar jam kerja atau overtime akan membuat berkurangnya fokus terhadap pekerjaan itu sendiri. Perasaan tidak nyaman dalam bekerja akan sangat berpengaruh pada hasil yang diperoleh. Tidak ayal para pekerja sering bekerja sampai larut malam membuat kondisi fisik mereka terganggu bahkan psikologis. Karena kurang istirahat dan kurang gerak dapat membuat badan menjadi tidak fit.
Tapi, bagaimana apabila tiba – tiba ada rekan kita yang minta tolong atau ngajak kita hangout dan membuat kita meninggalkan pekerjaan kita? Di sini kita lah yang bisa menilainya kapan bisa meninggalkan pekerjaan dan tidak.
Apabila ajakan tersebut bisa di reschedule, maka buatlah jadwal setelah jam kerja atau menyusul teman kita setelah jam kerja. Apabila tidak bisa di reschedule, pastikan sudah mengerjakan semua hal paling penting di hari itu. Relationship dan Work Result adalah dua hal yang sama pentingnya di Indonesia. Jadi seimbangkanlah keduanya.
Find Your Spot
Tipe bekerja sangatlah bervariasi, ada yang dapat fokus bekerja dalam keadaan ramai dan ada yang dapat bekerja hanya pada situasi yang sepi dan sunyi. Ada juga orang yang suka bekerja di tempat sepi namun malah bekerja di open space yang selalu mempertemukannya dengan orang lain. Akan tetapi sebagai seorang pekerja tentunya tidak dapat sepenuhnya memilih tempat kerja di lingkungan kantor karena pastinya sudah ada tempat yang disediakan, sehingga mau tidak mau harus beradaptasi dengan suasa kerja yang ada. Jika sudah berhadapan dengan situasi yang pelik maka tugas membuat nyaman tempat kerja adalah tangung jawab pribadi, apabila tidak bisa bekerja ditengah suara bising maka dapat mengenakan headset selama mengerjakan sesuatu. Buatlah ruang kerja senyaman mungkin dengan merapikan meja, meletakkan beberapa asesoris yang membuat nyaman dalam bekerja atau bahkan meletakkan foto keluarga di meja kerja.
Working Culture
Setiap orang memiliki kultur kerjanya masing -masing. Ada yang memiliki kultur kerja di mana ke kantor adalah untuk menjalin relasi dengan kolega dan atasan, sementara pekerjaan lainnya diselesaikan di rumah. Ada juga orang yang memang kultur kerjanya tidak mau bawa tugas ke rumah, jadi semuanya diselesaikan di kantor. Pilihan kedua inilah yang sangat bijak agar pekerjaan dituntaskan dikantor sehingga saat pulang kerumah tidak membawa beban pekerjaan. Mau tidak mau jika membawa pekerjaan kerumah maka quality time untuk keluarga akan tersita dan hal ini dapat memicu permasalahan baru. Niat awal untuk menyelesaikan pekerjaan dirumah malah hanya akan membuat stres apabila ada complain dari pasangan atau anak dirumah.
Happy
Bahagia adalah kunci dari semua kesuksesan dan kunci sehat lahir-batin. Sering kita mendengar istilah “Bahagia itu kita yang ciptakan” artinya setiap orang memiliki standar dan kriteria bahagia masing-masing. Materi tidak dapat menjadi tolak ukur kebahagiaan seseorang karena bahagia itu terpancar dari hati. Keluarga yang harmonis dan bahagia akan memberikan dampak positif yang luar biasa terhadap kinerja seseorang. Seberat apapun beban pekerjaan seseorang apabila dirumah merasa bahagia maka itu telah menjadi mood boster baginya untuk semangat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja. Merawat kebahagiaan itu sangat penting bagi setiap orang, tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk bahagia. Menghabiskan waktu diakhir pekan bersama keluarga sudah dapat mengurangi stress, sehingga sebisa mungkin tidak membawa pekerjaan pulang kerumah terlebih diakhir pekan.
Pada hakikatnya setiap orang ingin melakukan yang terbaik buat pekerjaan dan keluarga. Hal itu dapat dicapai apabila keduanya saling mendukung. Keluarga sangat berperan penting dalam mendukung pekerjaan dan hasil bekerja juga sangat penting untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Penulis: Drs. H. Jazim Ahmad, M.Pd (Rektor Universitas Muhammadiyah Metro)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.