25 Mahasiswa Magister Pendidikan Biologi PPs UM Metro Adakan Studi Green Market di PT Great Giant Foods Lampung
- 28 Maret 2018
- Posted by: Humas UM Metro
- Category: Uncategorized @id
UM Metro – Sebanyak 25 mahasiswa di program studi Magister Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Metro baru saja adakan studi lapangan berkaitan Green Market secara umum yang juga merupakan tugas mata kuliah Bioremediasi dan Mikrobiologi Lingkungan di PT Great Giant Foods (GGF), Lampung Tengah pada Rabu, 21 Maret 2018 pekan lalu.
Program tahunan Prodi Magister Pendidikan Biologi PPs UM Metro ini turut didampingi oleh beberapa tim dosen seperti Dr. Handoko Santoso, M.Pd, Dr. Agus Sutanto, M.Si, Dr. Nyoto Suseno, M.Si, Riswanto, M.Pd, Eko Susanto, M.Pd. Kons, dan Febriyanto, M.M. beserta dua dua staf administrasi.
Kepada tim Pusat Media Humas, Rabu (28/3/18) Dr. Agus Sutanto, M.Si. melaporkan bahwa studi lapangan tersebut disambut baik oleh pihak manajemen. Menurutnya hal tersebut tidak terlepas dari peran serta UM Metro selama ini.
“Studi lapangan di PT GGF ini mendapatkan sambutan dan apresiasi yang luar biasa dari pihak manajemen karena partisipasi UM Metro selama ini. Rombongan diterima di Gedung Training Center PT GGF Lampung,” kata Dr. Agus Sutanto, M.Si. yang juga merupakan Direktur PPs UM Metro.
Pernyataan ini beliau sampaikan mengulangi pernyataan yang disampaikan oleh Manajer PT Great Giant Foods, Bapak Ir. Wahyu Widodo saat memberikan sambutan atas kunjungan mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Biologi PPs UM Metro pekan lalu.
“Universitas Muhammadiyah Metro khususnya Program Pascasarjana, Magister Pendidikan Biologi sudah ikut memberikan sumbangan yang berharga untuk kegiatan penelitian khususnya diperolehnya 2 paten dan terbitnya buku-buku mengenai mikrobiologi” ungkap Dr. Agus Sutanto, M.Si. menirukan ucapan Bapak Ir. Wahyu Widodo.
Lebih lanjut calon guru besar UM Metro ini menerangkan bahwa dua paten yang kini telah mengangkat namanya di kancah nasional merupakan perjuangan yang cukup panjang, dimana waktu yang ia habiskan terhitung tidak sebentar yakni kurang lebih 8 tahun.
“Sejak tahun 2009 Pendidikan Biologi UM Metro menekuni permasalah limbah yang ada, sampai akhirnya ditemukan paten formula untuk menetralkan pH limbah yang sangat asam dan formula menguraikan bahan organik. Perkembangan berikutnya tidak kurang dari 50 an skripsi dan tesis mahasiswa limbah yang sudah diolah dengan formula tersebut mampu digunakan untuk Pupuk Organik Cair serta media untuk pertumbuhan alga Chlorella sp,” imbuhnya.
“Mahasiswa memperoleh banyak pengetahuan dan aplikasi-aplikasi bioteknologi mutakhir disini, limbah cair yang melimpah mampu dijadikan biogas dengan produksi yang mampu digunakan untuk pengganti bahan bakar fosil di unit produksi singkong maupun pengolahan nanas,” tambahnya.
Masih dengan Dr. Agus Sutanto, M.Si., ia menjelaskan bahwa ada beberapa keunggulan atas Pupuk Cair Liquid Organik Fertilizer (LOB) yang diproduksi dari limbah buah nanas yang berhasil ia temukan tersebut. (https://miastral.com/)
“Bioteknologi memproduksi pupuk cair Liquid Organik Fertilizer (LOB) dengan tiga keunggulan yakni: LOB mengandung nutrisi tanaman yang dibutuhkan, terdapat hormon-hormon pertumbuhan hasil kerja mikroba dan sekaligus terdapat pembunuh mikroba (anti mikrobial) hasil kerja bakteri,” terangnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa buah nanas yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia tersebut tidak hanya memberikan kesehatan bagi tubuh namun juga bisa menghasilkan beberapa produk yang bermanfaat, salah satunya bisa menjadi pakan ternak yang berkualitas yang dapat meningkatkan bobot sapi lebih berat daripada diberikan asupan lainnya.
“Pembuatan kompos dari limbah padat pengolahan nanas dan limbah peternakan sapi. Nanas yang kita kenal hanya berupa buah, ternyata mampu dihasilkan beberapa produk lain dari kulit buahnya menjadi gula cair, enzim bromelin, serat dari batang dan daun. Fermentasi kulit nanas setelah diambil mill jussnya, menjadi pakan ternak yang berkualitas, tidak kurang dari 1.500 ekor sapi Australia digemukkan disini, dengan rata-rata tiap hari 1,3 kg kenaikan berat badannya, sehingga dalam waktu 3-4 bulan sapi siap dipasarkan,” jelasnya.
“PT GGF salah satu perusahaan yang sudah go internasional dengan berbagai produk yang tetap eksis sejak tahun 1979, merupakan prestasi yang membanggakan, banyak mutiara prestasi dan keunikan yang membelajarkan bisa dipelajari disini, di bumi Lampung Indonesia,” pungkasnya. (AL-Bayurie¦Hum)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.