UM Metro – Ketertarikan Dediana sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Metro pada Aves membuat dirinya berkeinginan untuk mengembangkan sebuah Ensiklopedia kumpulan Aves yang berada di hutan Mangrove di tempat di mana ia tinggal dan dibesarkan.

Melalui bimbingan dua dosen di Program Studi Pendidikan Biologi yang profesional, Dr. Agus Sutanto,  M.Si dan Rasuane Noor,  M.Sc, produk penelitian yang ia susun tersebut akhirnya sudah dipublikasikan dengan judul Ensiklopedia Aves Penghuni Hutan Mangrove Desa Purworejo Kecamatan Pasir Sakti Lampung Timur.

“Ensiklopedia  Aves  Penghuni Hutan Mangrove Desa Purworejo Kecamatan Pasir Sakti Lampung Timur merupakan hasil dari penelitian  saya yang berjudul  ‘Studi  Keragaman Aves di Hutan Mangrove Pasir Sakti Lampung Timur sebagai Media Pembelajaran dalam Bentuk Ensiklopedia’.  Penelitian  ini merupakan hasil ekspedisi pasir  sakti yang saya lakukan bersama tim yang berjumlah 7 mahasiswa dengan objek penelitian yang berbeda-beda dan saya khusus berfokus pada burung (aves), dimana dalam pencarian datanya kami bekerjasama dengan KPHL Gunung Balak Regional 15 Lampung Timur yang dilakukan pada Februari 2018 lalu,” ujarnya kepada Medium pada Selasa, 11 Juli 2018.

Ensiklopedia tersebut, berisi penjelasan secara umum tentang aves dan berbagai jenis aves yang dapat dijumpai di Hutan Mangrove Desa Purworejo Kecamatan Pasir Sakti Lampung Timur berikut dengan gambar dan penjelasannya secara morfologi,  habitat, kebiasaan, persebaran dan status konservasi dari setiap jenis yang ditemukan. Ensiklopedia ini merupakan  bentuk upaya pelestarian alam khususnya fauna mangrove dengan mengedukasi masyarakat ataupun pelajar. Sehingga dengan adanya  buku/ensiklopedia ini diharapkan mampu mengubah cara berfikir pembaca agar terunggah hatinya untuk bersama-sama ikut serta dalam melestarikan alam.

“Dalam penyusunannya, Ensikopedia ini divalidasi keabsahan jenisnya oleh ahli burung yang merupakan  tim editor di Kukila (The Journal of Indonesian Ornithology) yang juga merupakan  alumni dari Universitas  sriwijaya yakni  Bapak Muhammad  Iqbal  S.Si, sementara untuk ahli desainnya oleh ibu Triana Asih,  M. Pd. Selaku salah satu dosen di UM Metro,” tambah Dedi biasa disapa.

Ensiklopedia Aves Penghuni Hutan Mangrove Desa Purworejo memiliki banyak manfaat jika sudah dipublikasikan ke khalayak umum sambungnya, dapat dijadikan sebagai media belajar bagi siswa di sekolah untuk mengenal keragaman burung (aves) yang ada di Hutan Mangrove Desa Purworejo. Sementara bagi masyarakat setempat, hal itu dapat dijadikan sebagai rambu-rambu agar mereka berhati-hati dalam mengeksploitasi alam khususnya keragaman fauna. Dan dapat juga dijadikan buku panduan lapangan untuk mengidentifikasi jenis burung bagi para peneliti ataupun wisatawan. Atau juga bisa menjadi bentuk edukasi  kepada khalayak umum sehingga kelestarian satwa tersebut akan tetap terjaga di Hutan Mangrove Desa Purworejo ataupun di wilayah lainnya.

“Buku (ensiklopedia)  ini bagian pembukaan/ pendahuluan berisi tentang gambaran umum dari burung(aves),  profil tempat penelitian, titik penelitian, teknik-teknik yang digunakan dalam pengamatan, serta status konservasi jenis aves yang ada. Pembaca harus membaca bagian awal dikarenakan di dalamnya ada beberapa istilah ataupun hal-hal penting yang tidak dijelaskan secara rinci di bagian isi.  Sehingga ketika pembaca membaca bagian isi akan lebih mudah memahaminya,” paparnya.

Menurutnya, pada bagian isi banyak berisi deskripsi mengenai berbagai jenis aves yang dapat dijumpai di Hutan Mangrove Pasir Sakti tersebut,  di mana setiap  halamannya hanya akan ditampilkan satu jenis aves saja dan berurutan sesuai tingkat takson/kekerabatan jenisnya di mana akan berisi foto  asli (burung)  dihabitatnya yang diambil sendiri secara langsung di lokasi, deskripsi nama spesies, klasifikasi ilmiah spesies, morfologi,  identifikasi  suara, habitat dan kebiasaan, persebaran serta status konservasi. Sehingga bagian ini pembaca akan mengetahui dan memahami setiap jenis aves yang ada di Hutan Mangrove tersebut. Pada bagian akhir juga menjelaskan hasil indeks keanekaragaman  aves yang ada di lokasi tersebut. Sehingga dapat diketahui bahwa di tahun 2018 keberadaan satwanya masih tergolong baik atau buruk.

“Dalam pengambilan datanya, saya dengan dibantu beberapa pihak cukup menghabiskan waktu yang lumayan lama terhitung sekitar 10 hari pada Februari 2018 lalu. Sementara untuk penyusunan ensiklopedia aves ini saya membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu. Dengan tercetaknya buku (Ensiklopedia Aves) ini saya akhirnya menyadari bahwa karya yang baik harus ditopang dengan kinerja yang kuat juga baik dari sisi pemikiran maupun finansialnya. Untuk mencetak satu buku saja misalnya dengan kertas biasa saya harus mengocek uang sebesar 200 ribu, tapi jika menggunakan kertas glossy uang yang harus saya keluarkan bisa dua kali lipat per bukunya,” tukasnya.

Lahirnya ide untuk menyusun Ensiklopedia ini, terinspirasi  dari rasa peduli saya terhadap alam khususnya satwa dan kebetulan saya asli warga Pasir Sakti. Harapan saya dengan adanya karya ini bisa menjadi rambu-rambu masyarakat  dalam menjaga satwa yang ada dan juga  bentuk sumbangsih Fakultasnya Keguruan dan Ilmu Pendidikan UM Metro khususnya Prodi Pendidikan Biologi untuk masyarakat selain pendidikan di sekolah. Selain itu, saya juga terinspirasi dari National Geographic yang selalu menampilkan tayangan mengenai flora maupun fauna yang ada di dunia.

“Saya berharap kedepan buku ini bisa didaftarkan ISBN dan HaKI nantinya. Selain itu, besar harapan saya agar buku ini dapat digunakan oleh peneliti  selanjutnya tentunya dengan waktu,  metode  yang berbeda sehingga hasilnya atau jenis aves yg diperoleh dapat lebih maksimal. Dan yang terakhir saya berharap (Ensiklopedia) ini dapat menjadi media pembelajaran untuk mengenali satwa (burung) bagi pelajar dan masyarakat  di seluruh  Indonesia,” pungkasnya. (AL-Bayurie¦Hum)

Tinggalkan Balasan