Laman Opini UM Metro – Telaah, peran intelektual di tengah-tengah massa kemanusiaan ini, rakyat, menerangi massa, membimbing massa dan bersama massa melakukan pembaharuan ke arah kehidupan yang lebih baik?

Sejak awal sejarah, di kala manusia berperan di muka bumi, senantiasa terdapat masyarakat manusia dan bergerak kedua arah atau kutub yang saling berlawanan, dua front yang saling bermusuhan. Tergantung pada keadilan sosial dan historis, peran dua pihak tersebut mengambil pelbagai bentuk dan gambaran. Kutub pertama merupakan kutub negatif yang diwakili oleh mereka yang menghambat kemajuan dan evolusi dengan melakukan perbuatan-perbuatan jahat, dekadensi, dan penyelewengan dengan jalan menindas, memperbudak, dan memperbodoh massa kemanusiaan, dengan jalan menegakkan tirani atas rakyat, dan merampok hak-hak serta keperluan-keperluan mereka serta menanamkan benih-benih rasisme, segresi, dan fanatisme dalam masyarakat, keluarga, suku, ras dan lembaga-lembaga mereka.

Mereka adalah pelopor-pelopor "Kebajikan Gelap" kebajikan yang berasal dari supertisi, kebajikan yang dirancang untuk melestarikan kepentingan dan tujuan massa manusia.

Filsafat Hidup mereka dan tujuan persengkongkolan kolektif mereka adalah menghalangi kemajuan Intelektual, ekonomi dan sosial-politik dan menghambat kemajuan massa. Keadilan universal, persatuan dan persamaan  selalu ditentang dan dimusuhi oleh filsafat sosial dari kutub negatif ini, sebagaimana dapat disaksikan dalam catatan-catatan biografis mereka.

Kutub kedua, kutub positif kemanusiaan, yang selalu menentang tirani dan ketidakadilan serta korupsi demi tegaknya perdamaian dan keadilan serta persaudaraan di muka bumi, terus menerus berada dalam pertempuran melawan kutub pertama yang negatif tersebut. Kutub kedua senantiasa mengejawantah sebagai kekuatan kolektif massa yang berjuang melawan kekuasaan dan hak-hak istimewa dari kelas penguasa. Bukan kekalahan dan bukan kemenangan, akan tetapi suatu peperangan tiada henti selau berlangsung di antara dua kutub yang berlawan.

Penulis : Harbi Gemeli Putra
Editor : AL-Bayurie¦Hum

Tinggalkan Balasan